Pandemi COVID-19 setidaknya membawa berkah juga bagi PT Indosat Tbk (ISAT). Perusahaan berhasil mengantongi pendapatan seluler sebesar Rp 23,1 triliun sepanjang 2020, angka itu meningkat 11,6% dari tahun sebelumnya.
Peningkatan pendapatan seluler itu juga didorong dari jumlah pelanggan seluler yang tumbuh 1,7% menjadi 60,3 juta pelanggan per akhir tahun 2020. Pendapatan rata-rata per Pelanggan (ARPU) meningkat menjadi Rp 31,9 ribu dari sebelumnya Rp 27,9 ribu, didorong oleh peningkatan trafik data yang signifikan sebesar 52,8% secara tahunan.
"Meskipun menghadapi berbagai tantangan pandemi COVID-19 dan kompetisi harga dari operator lain, Indosat Ooredoo terus menjalankan strategi tiga-tahun Perusahaan serta mampu menjaga momentum pertumbuhan," kata President Director and CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama dalam konferensi pers virtual, Jumat (19/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indosat Ooredoo juga membukukan kinerja operasional yang kuat dengan meningkatkan pengamalan video sebanyak 55,8% YoY, meningkatkan kecepatan 4G hingga dua kali lipat, dan secara signifikan meningkatkan kecepatan unggah kami sebanyak 88,4% YoY.
"Kami yakin momentum ini akan berlanjut di tahun ini," kata Direktur & COO Indosat, Vikram Sinha.
Total pendapatan Indosat sebenarnya tumbuh 6,9% menjadi sebesar Rp 27,9 triliun dari 2019 sebesar Rp 26,1 triliun. Namun jumlah beban perusahaan meningkat dari Rp 21 triliun di 2019 menjadi Rp 25,5 triliun di 2020.
Indosat pun mengalami kerugian hingga Rp 716,7 miliar. Torehan itu tentu berbanding terbalik dengan capaian perusahaan di 2019 yang berhasil mengantongi laba Rp 1.57 triliun.