Saham TLKM Hijau Seharian, Ada Apa?

Saham TLKM Hijau Seharian, Ada Apa?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 23 Feb 2021 18:40 WIB
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan laju positif. IHSG ditutup cetak rekor meski kemarin ada insiden di Gedung BEI.
Foto: detikcom
Jakarta -

Saham PT Telkom Indonesia yang diperdagangkan dengan kode TLKM bergerak naik sepanjang perdagangan hari ini. Saham TLKM ditutup di zona hijau.

Berdasarkan data perdagangan RTI, Selasa (23/2/2021), TLKM ditutup menguat sebesar 9,46%. Saham TLKM menguat 300 poin menuju level Rp 3.470 per lembar saham.

Pada penutupan perdagangan di hari sebelumnya, saham TLKM ditutup pada level Rp 3.170 per lembar saham.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nilai transaksi TLKM hari ini sebanyak Rp 1,2 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 354,97 juta lembar saham.

Sebelumnya, beberapa rencana strategis perusahaan akan dilakukan oleh TLKM tahun ini. Beberapa di antaranya adalah melakukan IPO atau penawaran umum pada beberapa anak usahanya.

ADVERTISEMENT

Kementerian BUMN sendiri mengatakan sejumlah perusahaan dan anak usaha BUMN akan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di pasar modal. Perusahaan tersebut berasal dari berbagai sektor, salah satunya adalah Telkom Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga. Dia menyebutkan salah satu anak usaha BUMN yang akan IPO adalah anak usaha TLKM. Namun, ia belum menyebut secara rinci.

"Anak perusahaan Telkom," katanya kepada detikcom, Kamis (4/2/2021).

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kementerian juga memiliki daftar aset yang bisa dikerjasamakan melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Kartika mengatakan salah satu sektor yang akan dikerjasamakan adalah sektor teknologi.

Dia mengatakan, saat ini Telkom sedang melakukan restrukturisasi. Telkom berencana melepas anak usaha atau spin off.

"Saat ini Telkom sedang melakukan restrukturisasi korporasi, di mana kami ingin melakukan spin off beberapa perusahaan infrastruktur telekomunikasi menjadi beberapa emiten yang berbeda. Ambil contoh perusahaan tower ke depannya bisa juga infra co yang terdiri dari fiber dan juga 5G," ujar Kartika dalam acara Mandiri Investment Forum, Rabu (3/2/2021).

"Jadi ini juga bisa menjadi peluang yang baik, jangka menengah hubungannya dengan INA dan Telkom, di sisi lain dia juga mengembangkan infrastruktur digital dan juga bisnis konsumer melalui Telkomsel dan Telkom," sambungnya.




(hal/dna)

Hide Ads