e-Commerce Israel Mau IPO Rp 149 T

e-Commerce Israel Mau IPO Rp 149 T

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 17 Mar 2021 09:55 WIB
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (13/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini pukul 12.00 menurun-0,67% ke posisi 5,873,30. Pergerakan IHSG ini masih dipengaruhi oleh sentimen atas ketakutan pasar akan penyebaran wabah virus corona.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Platform perdagangan keuangan online asal Israel, EToro dikabarkan akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) melalui skema SPAC atau bergabung dengan perusahaan bertujuan khusus, FinTech Acquisition Corp. V.

Mengutip dari CNN, Rabu (17/3/2021) kesepakatan itu disebut senilai US$ 10,4 miliar setara Rp 149 triliun (kurs Rp 14.404). Saham FinTech Acquisition Corp. V pun melonjak 45% karena berita tersebut.

Lagi-lagi skema SPAC menjadi pilihan bagi perusahaan untuk melakukan go public. Cara ini yang kini trending bagi perusahaan untuk membidik uang di Wall Street dan terdaftar di bursa publik tanpa harus mengajukan dokumen peraturan sebanyak yang diperlukan untuk IPO.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

EToro sendiri didirikan pada 2007 di Israel dan berkantor di Siprus, Inggris Raya, Australia, dan Amerika Serikat. Mergernya dengan FinTech Acquisition Corp. adalah cara untuk mengembangkan bisnis dan menciptakan lebih banyak pengenalan nama perusahaan.

"Kami mendirikan eToro dengan visi membuka pasar global bagi semua orang untuk berdagang dan berinvestasi dengan cara yang sederhana dan transparan," kata CEO eToro Yoni Assia.

ADVERTISEMENT

"Pengguna kami datang ke eToro untuk berinvestasi, tetapi juga untuk berkomunikasi satu sama lain; untuk melihat, mengikuti, dan secara otomatis meniru investor sukses dari seluruh dunia," tambahnya.

Perusahaan menggambarkan dirinya sebagai platform perdagangan sosial dan kini tengah berkembang pesat. Pendapatan eToro disebut meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2020, menjadi US$ 605 juta, dan perusahaan mengatakan telah menambahkan lebih dari 5 juta pengguna baru yang terdaftar tahun lalu.

EToro juga mengatakan pendaftaran bulanan untuk platformnya tumbuh menjadi 1,2 juta pada Januari, naik dari rata-rata 440.000 tahun lalu. Perusahaan juga mengatakan bahwa pada tahun 2020 eToro mengeksekusi lebih dari 75 juta perdagangan, hampir tiga kali lipat rata-rata bulanannya yaitu 27 juta.

"Dalam beberapa tahun terakhir, eToro telah memperkuat posisinya sebagai platform perdagangan online terkemuka di luar AS. Sekarang berada pada titik perubahan pertumbuhan, dan kami yakin eToro berada pada posisi yang luar biasa untuk memanfaatkan peluang ini," kata ketua FinTech Akuisisi V, Betsy Cohen,

Membawa eToro ke publik sekarang adalah waktu yang menarik mengingat saingannya, Robinhood, direncakan IPO sendiri akhir tahun ini.

Baru-baru ini, pembuat baterai kendaraan listrik QuantumScape, raksasa taruhan olahraga DraftKings dan PLBY Group, perusahaan gaya hidup telah go public dalam beberapa tahun terakhir melalui skema SPAC.


Hide Ads