Ada Bom di Makassar, IHSG Bisa Merosot Pekan Depan?

Ada Bom di Makassar, IHSG Bisa Merosot Pekan Depan?

Anisa Indraini - detikFinance
Minggu, 28 Mar 2021 19:15 WIB
Ilustrasi Bom Sarinah
Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan merosot pekan depan. Salah satunya karena ada sentimen negatif akibat ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar bisa membuat pasar modal Indonesia merosot pada perdagangan hari Senin ke level 6.080. Sebelumnya IHSG hari Jumat ditutup menguat 72 poin (1,19%) ke level 6.195.

"Kemungkinan besar IHSG akan merah di perdagangan hari Senin. Terjadinya ledakan bom di Makassar sangat tak terduga di mana BIN tidak bisa memprediksi akan terjadi pengeboman di gereja katedral di Makassar. Ini kemungkinan besar akan menjadi pertanyaan bagi pasar karena kejadiannya begitu cepat dan tidak ada sama sekali sinyal-sinyal peringatan dari BIN," kata Ibrahim, Minggu (28/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, kata Ibrahim, kemungkinan terburuknya Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan suspend. Pasalnya, hal ini terjadi bersamaan dengan pembahasan kenaikan yield obligasi Amerika Serikat (AS), hingga varian baru COVID-19 yang muncul di Eropa.

"(Kemungkinan) ke level 6.080. Ini bisa membawa arah IHSG kembali terjun dan bisa saja BEI akan melakukan suspend. Ini harus hati-hati karena secara bersamaan di Amerika masih membahas masalah kenaikan yield obligasi, inflasi kemungkinan di atas 2%, di Eropa ada lockdown tahap ketiga karena ada varian baru COVID yang lebih ganas lagi," bebernya.

ADVERTISEMENT

Hal yang berbeda dikatakan oleh Analis Komoditas, Ariston Tjendra. Menurutnya ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar tidak terlalu mempengaruhi IHSG pekan depan karena aparat kepolisian dinilai telah bergerak cepat mengamankan situasi.

"Menurut saya, kejadian ini tidak terlalu mempengaruhi bursa saham Indonesia pekan depan. Kita sudah berpengalaman di tahun 2018 dengan kejadian di Surabaya dan aparat bergerak cepat mengamankan situasi," kata Ariston.

Justru Ariston memperkirakan IHSG masih mendapat sentimen positif karena ekspektasi pemulihan ekonomi global. Ditambah adanya kenaikan harga komoditas seperti batu bara dan nikel.

"IHSG mungkin masih mendapatkan sentimen positif dari pergerakan naik harga saham di Asia, Eropa dan AS di hari Jumat kemarin karena ekspektasi pemulihan ekonomi global. Kenaikan kembali harga komoditas seperti batu bara dan nikel juga bisa memberikan sentimen positif ke IHSG minggu depan," tuturnya.




(aid/dna)

Hide Ads