Pemegang saham terbesar Tencent baru saja menjual 2% sahamnya senilai US$ 14,7 miliar atau setara Rp 213, 15 triliun (kurs Rp 14.500/US$) dari emiten media sosial dan raksasa game China itu. Pemegang saham yang dimaksud adalah Prosus (PROSY), perusahaan investasi media dan internet yang sekaligus anak usaha dari Naspers (NAPRF).
Saham Tencent langsung anjlok 1,5% usai berita jual saham tersebut yang baru diumumkan perusahaan Kamis (8/4) kemarin.
Meski begitu, Prosus tetap menjadi pemegang saham tunggal terbesar Tencent dengan porsi saham yang dipegang hingga 28,9%. Namun, Prosus kehilangan status pemegang saham pengendali. Sebab, menurut aturan pencatatan Hong Kong, status itu hanya diberikan kepada investor yang setidaknya memegang 30% saham emiten tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi jual saham itu akan memberikan dorongan signifikan pada cadangan kas Prosus. Perusahaan investasi yang berbasis di Amsterdam itu melaporkan posisi kas bersihnya akhir tahun lalu berada di kisaran US$ 4,3 miliar.
"Prosus bermaksud menggunakan hasil penjualan (saham) ini untuk meningkatkan fleksibilitas keuangannya untuk berinvestasi dalam pertumbuhan (perusahaan), ditambah untuk tujuan perusahaan secara umum lainnya," kata Prosus dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNN Business, Jumat (9/4/2021).
Prosus juga berjanji untuk tidak akan menjual lagi saham Tencent setidaknya selama tiga tahun ke depan.