Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo sebelumnya buka suara mengenai parahnya kondisi Garuda Indonesia. Ia mengatakan, Garuda menanggung rugi sampai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,43 triliun (asumsi kurs Rp 14.300) per bulan karena pendapatan yang diterima tak sebanding dengan beban biaya yang dikeluarkan.
Kartika menjelaskan bahwa beban biaya yang dikeluarkan tiap bulannya sekitar US$ 150 juta. Sementara, pendapatannya hanya US$ 50 juta. Karenanya, saat ini pemerintah, khususnya Kementerian BUMN telah mengajukan sejumlah opsi penyelamatan Garuda.
Untuk saat ini setidaknya terdapat empat skema penyelamatan Garuda Indonesia yang beredar belakangan ini, mulai dari disuntik modal hingga dilikuidasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut empat opsi/skema penyelamatan Garuda yang telah beredar belakangan ini:
Pertama, pemerintah akan terus mendukung Garuda melalui pemberian pinjaman atau suntikan ekuitas alias modal.
Kedua, menggunakan hukum perlindungan kebangkrutan untuk merestrukturisasi Garuda.
Ketiga, merestrukturisasi Garuda dan mendirikan perusahaan maskapai nasional baru.
Keempat, Garuda dilikuidasi dan sektor swasta dibiarkan untuk mengisi kekosongan. Kemudian, mendorong swasta untuk meningkatkan layanan udara misalnya dengan pajak bandara atau subsidi rute yang lebih rendah.
Menteri BUMN Erick Thohir juga sebelumnya juga menyatakan bahwa dirinya berencana untuk memangkas jumlah komisaris Garuda Indonesia hingga tersisa dua orang saja. Pernyataan itu muncul juga setelah beredarnya usulan dari Dewan Komisaris Garuda Indonesia bahwa mereka menolak untuk menerima gaji.
"Saya rasa yang diusulkan Pak Peter Gontha sangat bagus, kita harus puji, bahkan saya ingin nanti mengusulkan kalau bisa komisaris Garuda 2 aja. Jangan yang tadi, pensiun dini tapi komisarisnya nggak dikurangin. Kita akan kurangin nanti, jadi usulan Pak Peter Gontha bagus saya rasa," kata Erick dalam konferensi pers di Kementerian BUMN Jakarta Pusat, Rabu (2/6/2021).
Selain itu, sebagai bagian dari efisiensi Garuda Indonesia juga sudah menawarkan pensiun dini ke karyawannya. Namun Erick menegaskan bahwa dia akan mempertahankan 1.300 pilot dan kru kabin dan pegawai lainnya.
Baca juga: Asal Usul Nama Garuda Indonesia |
(das/das)