Bumi Lego KPC dan Arutmin

Transaksi Sampoerna Kalah

Bumi Lego KPC dan Arutmin

- detikFinance
Kamis, 16 Mar 2006 18:13 WIB
Jakarta - Kelompok Bakrie kembali menujukkan akrobat bisnisnya. Setelah pada 16 Juli 2003 dengan mudah membeli 100 persen saham PT Kaltim Prima Coal (KPC), kini PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melego seluruh saham KPC dan PT Arutmin Indonesia.Informasi yang diperoleh detikcom, Kamis (16/3/2006) bahwa Bumi Resources akan menjual seluruh kepemilikan sahamnya di dua anak usahanya yakni KPC dan Arutmin. Transaksi penjualan ini memiliki magnitude lebih besar dari yang dilakukan keluarga Sampoerna.Kepemilikan saham Bumi di KPC sebesar 95 persen dan di Arutmin sebesar 100 persen. Kedua anak usaha itu akan dijual ke satu konsorsium yang terdiri atas Marubeni (Jepang), Renaisance Capital (lokal) dan sejumlah bank. Dana mereka dari luar negeri, artinya tidak menggunakan dana domestik. Hal ini sama artinya ada dana segar masuk ke dalam negeri dan akan digunakan untuk investasi.Nilai jual beli ini diperkirakan mendekati US$ 3 miliar. Lebih besar dibandingkan dengan penjualan saham keluarga Sampoerna yang hanya sekitar US$ 2 miliar (Rp 18 triliun) kepada Philip Morris. Sementara pada saat membeli 100 persen saham KPC dari Rio Tinto dan BP International, BUMI mengeluarkan dana US$ 500 juta.Transaksi ini berbeda dengan Sampoerna yang uang hasil penjualan sahamnya masuk ke kantong pribadi pemilik saham. Hasil penjualan anak usaha Bumi justru masuk ke kas perusahaan dan penggunanya akan dikontrol oleh otoritas Bursa Efek Jakarta (BEJ).Penandatanganan kesepakatan jual beli akan dilakukan di Jakarta Kamis malam ini (16/3/2006). Sedangkan closing transaksi akan dilakukan pertengahan bulan Juni, setelah melalui berbagai persyaratan antara lain RUPSLB untuk meminta persetujuan pemegang saham.KPC adalah tambang batu bara paling besar cadangannya di dunia yang berlokasi di Kalimantan Timur. Tambang yang dimilik KPC adalah tambang terbuka, yang tidak memerlukan biaya tambahan untuk penggalian di dalam perut bumi.Sehingga biaya produksi batu bara oleh BUMI lebih rendah dibandingkan perusahaan lain. Sedangkan Arutmin memiliki tambang batu bara di Kalimantan Selatan.Transaksi penjualan yang dilakukan BUMI ini begitu menghebohkan lantai bursa, hingga saham pertambangan ini menjadi primadona. Pada transaksi, Kamis (16/3/2006), saham BUMI naik Rp 50 menjadi Rp 980 per saham. (ir/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads