Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat mantan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menjadi Komisaris Utama (Komut) PT Telkom Indonesia (Persero). Apa alasan Erick memilih Bambang Brodjonegoro yang juga mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan itu?
Erick Thohir mengatakan pengalaman Bambang Brodjonegoro di bidang ekonomi dan teknologi jadi alasan utama di balik pengangkatannya sebagai komisaris utama Telkom. Dengan pengalaman itu Erick ini Telkom lebih cepat melakukan digitalisasi sehingga bisa bersaing secara global.
"Digitalisasi adalah motor penggerak pemulihan ekonomi nasional. Kepakaran, pengalaman dan kepemimpinan Prof Bambang di bidang ekonomi, perencanaan dan teknologi, menjadikannya sosok yang tepat untuk memandu dan memberi arah, dan pengawasan kepada Telkom sebagai penggerak digitalisasi Indonesia, dan champion Indonesia untuk bersaing dengan pemain global," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Jumat (11/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang Brodjonegoro sendiri diangkat menjadi komisaris utama sesuai dengan di dalam RUPS Telkom 28 Mei yang lalu. Dia menggantikan posisi Rhenald Kasali yang masa jabatannya habis.
Di sisi lain, bukan cuma Bambang pejabat tinggi yang diangkat komisaris. Paling anyar, ada mantan Kepala BNPB Doni Monardo yang diangkat jadi komisaris utama Inalum.
Pria yang juga menjadi Ketua Satgas COVID-19 ini akan mengawasi kinerja Inalum yang memimpin holding BUMN industri pertambangan, yang memiliki anggota PT Freeport Indonesia, PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan saham minoritas di PT Vale Indonesia Tbk.
Erick Thohir mengatakan, alasan dirinya mengangkat Doni Monardo sebagai komisaris utama Inalum karena kiprahnya dalam penyelamatan dan pelestarian lingkungan. Apalagi baru-baru ini Doni Monardo juga baru saja dianugerahi gelar doktor honoris causa oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) atas dedikasi dan jasanya dalam penyelamatan lingkungan.
"Peran Pak Doni sangat penting. Terlebih, pengalaman, kemampuan, jaringan, dan prestasi beliau tidak diragukan lagi. Sepak terjangnya dari Aceh hingga Papua, dari pemulihan daerah aliran sungai Citarum, penghijauan di Sulawesi Selatan hingga terakhir dalam memitigasi pandemi COVID-19. Beliau mengedepankan dialog dan kolaborasi lintas stakeholder untuk mengatasi masalah, dan mencapai kemajuan," ungkap Erick Thohir.
"Kepedulian dan kiprahnya di bidang pemulihan lingkungan hidup menjadikannya figur yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara upaya pemberdayaan dan menjaga keberlanjutan lingkungan yang dilakukan Inalum serta anak-anak perusahaannya," lanjutnya.