Waduh! Dokumen IPO Bukalapak Bocor, Ini Isinya

Waduh! Dokumen IPO Bukalapak Bocor, Ini Isinya

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 24 Jun 2021 05:30 WIB
bukalapak
Foto: Aisyah Kamaliah/detikINET
Jakarta -

Rencana pencatatan saham Bukalapak di pasar modal semakin kuat. Isu itu diperkuat dengan bocornya dokumen mini expose punya PT Bukalapak.com yang tersebar di publik.

Dokumen yang tersebar itu merupakan dokumen untuk keperluan mini expose. Mini expose sendiri merupakan tahap awal IPO saat calon emiten menjelaskan seluruh rencana IPO ke BEI.

Berbagai informasi tentang rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) terkuak, termasuk kode saham yang akan digunakan perusahaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip CNBC Indonesia, Rabu (23/6/2021) dalam dokumen tersebut tertera bahwa Bukalapak mengajukan kode saham untuk pencatatan adalah BUKA. Kode itu diajukan untuk disetujui oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tak hanya kode saham, dalam dokumen itu juga tertera jumlah saham yang akan dicatatkan sebanyak 25% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.

ADVERTISEMENT

Bukalapak juga akan menawarkan saham yang dialokasikan untuk karyawan atau employee stock allocation (ESA) sebanyak maksimal 0,1% dari total saham IPO.

Ada juga program alokasi saham untuk manajemen yakni management and employee stock option plan (MESOP) dengan jumlah maksimal 4,9% dari total penawaran dan modal disetor setelah IPO.

Ada 5 penjamin emisi yang terbagi atas joint global coordinator: UBS (global), BofA Securities. Lalu joint bookrunners: UBS (global), BofA Securities, dan Mandiri Sekuritas. Lalu joint lead managing underwriters: PT Mandiri Sekuritas, PT Buana Capital Sekuritas. Kemudian domestic underwriters: PT UBS Sekuritas Indonesia.

Simak juga video 'Jadi Korban Kebocoran Data, Apa yang Harus Dilakukan?':

[Gambas:Video 20detik]



Apa kata Bukalapak? Cek halaman berikutnya.

VP of Corporate Affairs Bukalapak Siti Sufintri Rahayu mengatakan perusahaan berfokus pada strategi berkelanjutan yang memberikan nilai tambah kepada partner dan pengguna perusahaan.

"Kami senantiasa mengeksplorasi kesempatan bagi perusahaan untuk terus bertumbuh dan berkembang secara finansial," kata dia kepada CNBC Indonesia, Rabu (23/6/2021).

"Namun, untuk saat ini, kami belum membuat keputusan apapun. Fokus kami saat ini adalah terus mencari strategi yang tepat untuk menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan menciptakan nilai tambah bagi para partner dan pengguna untuk waktu-waktu mendatang," lanjutnya.

Sebelumnya BEI menyebut ada e-commerce yang bakal melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Penyedia perangkat perdagangan online yang dimaksud sudah menyerahkan dokumen terkait rencana IPO.

"Terkait dengan e-commerce dalam pipeline, terdapat e-commerce yang telah menyampaikan dokumen," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia kepada wartawan, Selasa (8/6/2021).

Sayangnya otoritas bursa masih merahasiakan identitas e-commerce yang dimaksud. Nyoman sendiri menjawab hal di atas merespons pertanyaan wartawan, salah satunya menanyakan kabar bahwa Bukalapak telah menyerahkan dokumen ke BEI dalam rangka IPO.


Hide Ads