OVO, Bareksa dan Syailendra Capital merilis produk investasi terbaru, yaitu Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid (Reksa Dana Syariah SOBAT Likuid) di aplikasi OVO. Produk reksa dana pasar uang syariah pertama di Indonesia ini bisa dicairkan menjadi uang elektronik atau e-money.
Head of OVO Invest, Hadibrata Mantik mengatakan peluncuran produk ini dalam rangka mendorong kemajuan ekonomi syariah dalam negeri.
"OVO terus berkomitmen untuk membantu pemerintah mempercepat literasi dan penetrasi keuangan di Indonesia, tidak hanya keuangan konvensional tetapi juga keuangan syariah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (5/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan dengan hadirnya Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid di aplikasi OVO agar terdapat pilihan yang lebih beragam bagi pengguna OVO dalam berinvestasi. Tidak hanya itu, produk tersebut juga dikatakan untuk membuka akses yang terjangkau, terpercaya, hingga nyaman dalam pengelolaan investasi.
Apalagi menurutnya, gaya hidup syariah saat ini tengah berkembang terutama di negara dengan mayoritas penduduk muslim, seperti Indonesia. Dia menyebut hasil laporan Global Islamic Economy Report menunjukkan permintaan akan produk dan layanan yang berbasis syariah mengalami peningkatan signifikan. Selain itu, peringkat ekonomi syariah RI naik ke posisi 4 pada 2020, dari yang semula posisi 10 di tahun 2018.
Kondisi ini dinilainya sejalan dengan temuan survei yang dilakukan OVO. Berdasarkan survei 40% pengguna OVO mengaku tertarik memulai investasi pada produk investasi berbasis syariah di aplikasi OVO.
Diungkapkan Mantik, produk Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid memiliki sederet keuntungan, salah satunya hanya dengan uang senilai Rp 10 ribu, pengguna OVO sudah bisa berinvestasi. Selain itu, terdapat juga fitur pencairan cepat yang memungkinkan para investor untuk mencairkan investasi mereka ke saldo OVO Cash dengan cepat, sehingga nyaman dalam melakukan pembayaran transaksi uang elektronik.
Sesuai namanya, lanjut dia, produk Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid akan berfokus pada pengelolaan aset-aset syariah yang sesuai dengan tata kelola produk investasi syariah. Meski dapat dimiliki dengan biaya minim, produk reksa dana ini diklaim menawarkan hasil yang lebih tinggi dari produk deposito dengan target bagi hasil mulai dari 3-6%. Sehingga pengguna OVO kini bisa mendapatkan imbal balik yang cukup baik atas dana yang disimpan di OVO.
Sementara itu, Direktur Syailendra Capital, Harnugama menjelaskan Syailendra Capital yang memiliki total AUM lebih dari Rp 25 T (termasuk RDPT dan KPD) pada akhir Desember 2020, melihat adanya antusiasme investor ritel sehingga kemudian menawarkan produk reksa dana pasar uang syariah karena paling mudah serta minim resiko untuk nasabah bertransaksi online.
"Dengan nilai beli minimum yang terjangkau, harapannya produk ini dapat menjadi jawaban bagi kebutuhan investasi masyarakat, sehingga mereka semakin dekat dengan goals atau tujuan keuangan yang ingin dicapai," paparnya.
Chief Research and Business Development Officer Bareksa, Ni Putu Kurniasari menambahkan perkembangan industri reksa dana syariah sepanjang dua tahun terakhir terbilang cukup pesat, yang tercermin dari data dana kelolaan dan pangsa pasar industri. Minat masyarakat terhadap reksa dana berbasis syarief disebutnya cukup besar dan akan semakin berkembang, mengingat Indonesia memiliki jumlah populasi muslim terbesar.
Menurut data OJK, nilai dana kelolaan reksa dana syariah mencapai Rp 77,5 triliun per April 2021. Angka tersebut tumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan akhir 2018 yang sebesar Rp 34,5 triliun. Pada saat yang sama, pangsa pasar reksa dana syariah juga bertambah menjadi 13,65% pada akhir April 2021. Jumlah ini melesat dibandingkan dengan akhir 2018 yang hanya 6,82%.
Di sisi lain, Perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie menyambut baik kehadiran Reksa Dana Syariah SOBAT Likuid di aplikasi OVO. Sebab menurutnya saat ini ekonomi syariah sudah bukan lagi menjadi tren, melainkan sudah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dia mengatakan kehadiran reksa dana pasar uang syariah di OVO bisa menjadi pilihan lain bagi masyarakat yang ingin berinvestasi, namun dengan tetap mengedepankan prinsip syariah.
"Menurut saya, adanya pilihan berinvestasi reksa dana pasar uang syariah di aplikasi OVO merupakan suatu inisiatif yang baik. Karena melihat semakin pesatnya perkembangan ekonomi syariah di Indonesia, tentu akan semakin banyak juga orang yang akhirnya mulai beralih ke produk- produk syariah," ujarnya.
"Reksa dana pasar uang syariah ini bisa menjadi menambah referensi masyarakat yang ingin berinvestasi, dengan semakin banyaknya pilihan, tentu masyarakat akan lebih mudah menentukan mana instrumen investasi yang kira-kira cocok untuk mereka. Ini juga akan membuat masyarakat semakin teredukasi dan semakin cerdas dalam berinvestasi," tutupnya.
(akn/hns)