Bukalapak akan melakukan initial public offering (IPO). Rencana ini disampaikan dalam public expose oleh CEO Bukalapak Rahmat Kaimuddin.
Dari aksi korporasi ini Bukalapak menargetkan bisa mendapatkan dana hingga Rp 21,9 triliun. Setelah IPO, Bukalapak akan fokus pada digitalisasi warung untuk menjadi infrastruktur tambahan.
Saat ini Bukalapak memiliki ekosistem baik lewat aplikasi e-commerce maupun mitra lainnya. Ke depan prospek pendapatan diharapkan bisa dikontribusikan dari mitra Bukalapak yang terus berkembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini akan jadi bagian yang signifikan dan dominan. Mitra Bukalapak perkembangannya fantastis dan perkembangan itu ditopang dari apa saja inovasi yang dilakukan," kata dia dalam public expose, Jumat (9/7/2021).
Baca juga: Bukalapak IPO, Jual Saham Rp 750-850/Lembar |
Rahmat menyebutkan Bukalapak adalah perusahaan yang mendapatkan komisi jika para pelapak dan mitranya mengalami pertumbuhan. Jika sebaliknya maka tak ada komisi yang bisa dikantongi oleh Bukalapak.
Dia menambahkan Bukalapak berupaya untuk menciptakan ekonomi yang merata untuk semua kalangan. Terutama untuk UMKM yang saat ini masih menghadapi masalah ingin berkembang namun tak memiliki akses permodalan.
Apalagi kendala logistik dan infrastruktur sehingga membuat akses terhadap pasar dan pasokan menjadi tidak merata.
"Banyak UMKM yang belum tersentuh teknologi, itulah masalah yang ingin kami pecahkan dan kami atasi. Bagaimana teknologi mendorong agar UMKM bisa naik kelas dan mengakses pasar seluas-luasnya dan menjalani proses bisnis yang lebih baik," jelas dia.
Direktur Bukalapak Teddy Oetomo mengungkapkan Bukalapak.com adalah salah satu marketplace untuk mengembangkan bisnis.
"Memang terlihat ada yang tertinggal, tapi hanya dilihat dari satu aspek. Orang tidak memperhitungkan strategi kita di banyak tempat mulai dari memperbesar UKM dalam menjalankan bisnis. Mitra Bukalapak itu banyak untuk membantu para UKM," tambah dia.
Dari paparan Bukalapak, sekitar 66% dana segar akan digunakan untuk modal kerja perusahaan. Kemudian sisanya akan digunakan untuk 15% dialokasikan ke PT Buka Mitra Indonesia, 15% untuk PT Buka Usaha Indonesia, 1% untuk PT Buka Investasi Bersama, 1% untuk PT Buka Pengadaan Indonesia, 1% untuk Bukalapak Pte. Ltd, dan 1% untuk PT Five Jack.
(kil/ara)