Serapan Tenaga Kerja Melempem, Wall Street Ditutup Cenderung Loyo

Serapan Tenaga Kerja Melempem, Wall Street Ditutup Cenderung Loyo

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 06 Agu 2021 08:30 WIB
Pusat bisnis di New York, Wall Street terlihat kosong melompong sebagai dampak
 pandemi Covid-19, Minggu (29/3/2020).
Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency
Jakarta -

Indeks saham di Wall Street ditutup cenderung lesu pada penutupan, Rabu. Hal itu buntut dari data tingkat tenaga kerja yang menurun dan serangan COVID-19 varian delta di AS.

Dikutip dari Reuters, Jumat (6/8/2021) Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 323,73 poin, atau 0,92%, menjadi 34.792,67, S&P 500 (SPX) merosot 20,49 poin, atau 0,46%, menjadi 4.402,66. Sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) naik 19,24 poin, atau 0,13%, menjadi 14.780,53.

Selain itu, penurunan juga terjadi di saham industri transportasi dan energi. Seperti Saham GM (GM.N) merosot 8,9% dan Saham saingannya Ford Motor Co (F.N) turun 5,0%. Penurunan itu disebut disebabkan oleh ketidakpastian pada teknologi dan ekonomi saat COVID-19 masih menyerang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahli strategi investasi di Baird di Louisville, Kentucky Ross Mayfield mengatakan, penurunan-penurunan pada pasar saham disebut karena laporan tingkat tenaga kerja AS yang tercatat loyo. Selain itu, secara umum beberapa minggu ini pertumbuhan ekonomi dan pasar saham juga diganggu oleh lanjutan serangan COVID-19 varian delta.

"Laporan ketenagakerjaan ADP pagi ini yang menyebabkan kerugian besar membuat orang benar-benar terpaku pada klaim awal besok. Secara umum, evolusi lanjutan COVID-19, varian Delta selama beberapa minggu dan bulan terakhir semacam penilaian ulang prospek pertumbuhan," kata dia.

ADVERTISEMENT

Meski di sektor energi terjadi penurunan. Saham teknologi seperti Netflix Inc (NFLX.O) dan Facebook Inc (FB.O), yang cenderung berkinerja lebih baik. Robinhood Markets Inc (HOOD.O) melonjak 50,4% karena minat dari manajer dana bintang Cathie Wood dan pedagang kecil.

Volume di bursa AS adalah 9,78 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 9,71 miliar sebelum perdagangan berakhir. S&P 500 membukukan 67 tertinggi baru dalam 52-minggu dan 3 terendah baru; Nasdaq Composite mencatat 93 tertinggi baru dan 107 terendah baru.

(ara/ara)

Hide Ads