Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan lebih banyak perusahaan teknologi yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), mengikuti jejak saham Bukalapak yang mulai diperdagangkan di bursa.
Luhut berharap penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham Bukalapak hari ini mampu memperluas dampak positif akan keberadaan inovasi dan teknologi bagi masyarakat Indonesia.
"Serta juga menjadi dorongan bagi perusahaan teknologi lainnya untuk bisa mengikuti jejak langkah Bukalapak agar dapat melantai di Bursa Efek Indonesia, sehingga dapat mendorong dan mewujudkan potensi besar pasar ekonomi digital di Indonesia yang lebih maju dan bertumbuh kedepannya," kata Luhut dalam video yang ditayangkan Bukalapak, Jumat (6/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut menjelaskan dalam 11 tahun keberadaannya di Indonesia, Bukalapak tidak hanya menunjukkan performa bisnis yang terus bertumbuh dan berkembang, namun juga menyediakan layanan produk yang mampu memberikan dampak bagi masyarakat terutama sektor UMKM.
"Sudah lebih dari 13 juta UMKM yang bermitra dengan Bukalapak dan melakukan layanan online dan offline-nya," sebutnya.
Mantan Menkopolhukam itu berharap unicorn teknologi tersebut dapat terus membantu proses akselerasi teknologi dan inklusi keuangan kepada para pelapak dan warung-warung yang jadi mitra mereka.
"Sehingga mereka mampu meningkatkan kapasitas usahanya dan bisa meningkatkan kualitas hidup mereka terutama di tengah-tengah suasana pandemi COVID-19 ini," tambahnya.
Saham Bukalapak resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia hari ini, Jumat (6/8/2021). Saham PT Bukalapak.com Tbk tercatat di Bursa dengan kode BUKA.