Catat! Ini Tanda-tanda Saham Terbang Tinggi Gara-gara Dipompom

Catat! Ini Tanda-tanda Saham Terbang Tinggi Gara-gara Dipompom

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 08 Agu 2021 16:20 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% ke level 4.891. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham siang ini.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pompom saham merupakan istilah yang kerap terdengar di dunia pasar modal. Pompom yang berasal pump merupakan istilah dari upaya menaikkan harga saham melalui pernyataan positif yang salah atau menyesatkan.

Ada sejumlah tanda untuk melihat apakah saham itu dipompom atau tidak. Apa saja?

Kepala Riset Praus Capital, Alfred Nainggolan mengatakan, ciri saham dipompom ialah kenaikan harga saham yang tidak bisa dijelaskan oleh kondisi fundamentalnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ciri-cirinya adalah kenaikan harga sahamnya tidak bisa dijelaskan oleh fundamental (kondisi performa, ekspektasi future/stories-nya)," katanya kepada detikcom, Minggu (8/8/2021).

Menurutnya, investor bisa melakukan pengecekan terhadap suatu informasi. Jika tidak benar, maka informasi itu bisa dikategorikan pompom.

ADVERTISEMENT

"Investor bisa melihat informasi yang menyebabkan kenaikan harga sahamnya baik informasi individual emiten ataupun sektoral jika tidak benar/salah atau asumsi yang disampaikan dalam informasi tersebut salah tentu kenaikan harga saham tersebut bisa dikategorikan pump (pompom)," ujarnya.

Dia menambahkan, ekspektasi merupakan sesuatu yang sifatnya proyeksi ke depan. Proyeksi tersebut bisa terealisasi bisa juga tidak.

Maka itu, investor sebaiknya melakukan perhitungan yang matang terhadap saham-saham yang kenaikannya signifikan.

"Perlu juga diingat jika kenaikan masih didasarkan pada ekspektasi/stories yang sifatnya proyeksi kedepan tentu harus diingat bahwa ada potensi tidak terealisasi, seperti emiten tersebut tidak bisa menghasilkan performa yang sesuai dengan ekspektasi semula. Resiko ini yang harus diperhitungkan oleh investor dalam menyikapi kenaikan harga-harga saham yang ekstrem," terangnya.




(acd/dna)

Hide Ads