Harga saham PT Bukalapak.com Tbk diprediksi masih akan terbang tinggi dalam jangka pendek. Dalam perdagangan perdana Jumat (6/8), harga saham Bukalapak naik 24,71% atau Rp 210 ke level Rp 1.060 per lembar dibandingkan harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Rp 850.
Hari ini harga saham Bukalapak naik lagi hingga 25%, diperdagangkan di Rp 1.325 per lembar atau naik Rp 265 dari harga penutupan Jumat lalu di Rp 1.060.
Beberapa analis memperkirakan harga saham Bukalapak masih akan naik. Menurut pengamat pasar modal Riska Afriani, memproyeksikan kenaikannya akan menyentuh level Rp 1.500 per saham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah saya lihat ini masih ada potensi Bukalapak ke Rp 1.500 melihat perdagangan 2 hari ini ya dari hari Jumat, hari Senin ini orang masih memburu saham Bukalapak saya melihatnya. Untuk jangka pendek tapi ya. Kalau untuk jangka panjang beda lagi nanti kita akan bahasnya lebih ke fundamentalnya sendiri gimana," katanya kepada detikcom, Senin (9/8/2021).
Untuk jangka panjang investor tentu saja harus memperhatikan kinerja keuangan Bukalapak yang saat ini masih rugi, meskipun e-commerce tersebut memproyeksikan keuntungan di masa depan.
"Nah tapi keuntungannya ini di tahun berapa itu juga yang perlu diperhatikan para investor juga, apakah itu terealisasi atau nggak. Kan dia proyeksinya harus untung. Jadi kita ibaratnya memantau emiten yang kita punya sahamnya, bukan hanya kita beli terus kita mengharapkan untung tapi kita nggak tahu sahamnya itu apa, cuma hype doang itu kan juga cukup riskan juga," paparnya.
Sementara pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang memperkirakan saham Bukalapak bisa tembus ke Rp 1.800 per lembar.
"Saya rasa sih ini Bukalapak ini minimal akan menuju ke harga Rp 1.600 kalau menurut saya. Tapi bukan mustahil menurut saya sih bisa ke level Rp 1.800-an kalau menurut saya," sebutnya.
Bukalapak, lanjut dia diharapkan bisa meningkatkan kinerjanya setelah IPO dengan melakukan ekspansi.
"Jadi harapannya dengan mereka go public mereka punya cukup dana untuk lebih ekspansif, sehingga mereka mungkin bisa lebih ekspansif lagi untuk menjaring UMKM-UMKM sebagai mitra-mitra kerja mereka nantinya. Jadi kalau kita bicara jangka pendek ya," papar Edwin.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga memperkirakan harga saham Bukalapak masih bisa bertengger di Rp 1.800 per lembar. Tapi itu hanya estimasi saja karena saham-saham IPO tidak bisa diukur secara historis.
(toy/eds)