PT Garuda Indonesia (Persero) melakukan perombakan direksi dan komisaris dalam RUPS yang dilakukan hari ini. Di sisi dewan direksi ada 2 jabatan yang dipangkas dan di sisi komisaris disusutkan jumlahnya menjadi 3 orang.
Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, upaya pemangkasan jumlah direksi dan komisaris ini tak terhindarkan. Khusus, untuk pemangkasan komisaris menurutnya merupakan permintaan Kementerian BUMN.
Namun pada pemangkasan jumlah direksi hal ini adalah buntut dari upaya pengurangan karyawan yang dilakukan. Garuda beberapa bulan ini sedang menawarkan para karyawannya untuk pensiun dini demi menghemat biaya pengeluaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Silakan tanya ke Kementerian BUMN untuk komisaris. Namun, khusus direksi, ini mungkin upaya tak terhindarkan. Mengingat dari waktu ke waktu kami lakukan upaya pengurangan atau streamlining jumlah karyawan," kata Irfan dalam konferensi pers virtual, Jumat (13/8/2021).
"Maka tidak langsung kami streamlining ke direksi. Ini mungkin akan ada komplikasi, namun akan siap jalani ini," lanjutnya.
Di sisi dewan komisaris Garuda kini hanya tersisa 3 orang dari sebelumnya 5 orang. Komisaris utama merangkap komisaris independen dijabat Timur Sukirno, komisaris independen dijabat Abdul Rachman, dan komisaris dijabat Chairal Tanjung.
Ada empat komisaris lama yang dirombak jabatannya. Mulai dari Komisaris utama Triawan Munaf, dua Komisaris Independen Yenny Wahid dan Elisa Lumbantoruan, dan Komisaris Peter Gontha.
Sementara itu, posisi wakil Direktur Utama yang dijabat Dony Oskaria serta Direktur Niaga dan Kargo yang dijabat M. Rizal Pahlevi dihapuskan.
Siapa saja susunan direksi dan komisaris Garuda yang baru? Baca di halaman selanjutnya