Saham PT Bukalapak.com hari ini kembali turun hingga menyentuh batas auto reject bawah (ARB). Saham BUKA hari ini sudah turun 60 poin atau -6,74% ke posisi Rp 830.
Harga saham BUKA itu sudah di bawah harga IPO yakni Rp 850. Jika dihitung maka saham BUKA sudah turun 2,4% dari harga IPO. Bakal sedalam apa jatuhnya saham Bukalapak?
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee memprediksi saham BUKA bisa turun hingga level Rp 600. Sebab menurutnya jika acuannya adalah harga IPO di Rp 850 maka psikologis investor untuk melakukan cut loss di sekitar 30%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kalau orang beli saham terus rugi, menurut saya orang mentolerir kerugian untuk buang 20-30%. Kalau Rp 850, 20% kan Rp 170, berarti kan di Rp 680. Ya kalau dia mentolerir sampai 30%, ya Rp 600-700 penurunan di pasar," terangnya kepada detikcom, Rabu (18/8/2021).
Dia menilai penyebab penurunan saham BUKA karena valuasinya memang sudah cukup tinggi. Bukalapak juga memiliki pesaing yang lebih besar di industri e-commerce.
"Kemudian memang ya Bukalapak ini bukan nomor 1 di industri marketplace, sehingga mereka mengambil aksi profit taking di pasar," tuturnya.
Sementara Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas mengaku sulit memprediksi sampai sejauh mana saham BUKA akan turun. Namun perkiraan dia sebelumnya bahwa saham BUKA akan turun di bawah harga IPO sudah terjadi.
Dia mengatakan, bisa saja hal yang sama kembali terjadi jika perusahaan sejenis IPO. Sebab dia melihat penurunan saham BUKA sebagian besar akibat keluarnya investor asing, sehingga banyak yang menduga IPO Bukalapak hanyalah exit strategy dari investor eksisting.
"Jika nanti ada perusahaan yang sejenis mau IPO bisa saja sama jika pemegang sahamnya menilai sudah waktunya keluar dan peluang untuk tumbuh kemungkinan dinilai sedikit," ucapnya.
(das/ara)