PT Mandiri Sekuritas (Mansek), anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), resmi mengumumkan pengangkatan Oki Ramadhana sebagai direktur utama (dirut).
Pengangkatan Oki sebagai Direktur Utama Mansek merujuk pada Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 6 September 2021 dan telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Posisinya menggantikan Dannif Danusaputro yang pindah ke PT Pertamina Power Indonesia pada 15 Februari 2021 lalu.
"Saya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Bank Mandiri selaku pemegang saham kepada saya untuk memimpin Mandiri Sekuritas. Saya berharap dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan Perusahaan dan turut memperkuat industri pasar modal di Indonesia," kata Oki dalam keterangan tertulis dikutip detikcom, Rabu (8/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengalaman Oki lebih dari 20 tahun di industri jasa keuangan. Sebelumnya dia menjabat berbagai posisi di bank investasi global, termasuk terakhir sebagai Presiden Direktur dan Head of Investment Banking di HSBC Sekuritas, Presiden Direktur Morgan Stanley, dan Executive Director Goldman Sachs.
OKI menjelaskan fokus pertumbuhan Mandiri Sekuritas ke depan adalah menawarkan berbagai solusi pendanaan, investasi pasar modal yang inovatif dan komprehensif, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi akselerasi pengembangan bisnis para klien.
"Pertumbuhan bisnis Mandiri Sekuritas akan dilakukan melalui peningkatan kemampuan investment banking, bisnis retail berbasis teknologi digital, serta sinergi dengan Bank Mandiri," tutur Oki.
Sebagai informasi, Mandiri Sekuritas menduduki posisi yang dominan di Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana pada Semester I 2021, perusahaan tersebut menduduki posisi #2 Equity Trading dengan 7,5% pangsa pasar, #2 dalam hal in IDR Bond Underwriting dengan 15,4% pangsa pasar, #2 dalam hal Global Bond Underwriting dengan 10% pangsa pasar, #2 SUN Trading dengan 15,5% pangsa pasar.
Pada Semester I 2021, Mandiri Sekuritas juga telah berhasil menyelesaikan beberapa transaksi strategis, termasuk: 15 IDR bond underwriting, 7 global bond underwriting, 2 right issues, dan 1 penawaran umum perdana saham (IPO).
Lanjut ke halaman berikutnya