Kenaikan imbal hasil Treasury yang terus meningkat, yang telah naik hampir 20 basis poin sejak akhir September, juga akan membebani daya tarik rupiah. Dana asing telah menjual surat utang negara selama 13 hari berturut-turut hingga 5 Oktober.
Namun, mata uang negara lainnya di regional menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dari pada rupiah. Baht tertekan oleh ekonomi Thailand yang melambat dan defisit transaksi berjalan yang meningkat. Sementara bank sentral Filipina telah mengisyaratkan bahwa peso dapat melemah lebih dalam pada kuartal ini.
Sementara itu dolar Singapura, mungkin akan bergerak terbatas jika Otoritas Moneter Singapura membiarkan parameter kebijakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mata uang Malaysia adalah satu-satunya outlier yang bisa menjatuhkan rupiah dari posisinya sebagai mata uang terkuat. Tingkat vaksinasi yang tinggi memungkinkan pihak berwenang untuk mengurangi pembatasan dan melonjaknya harga minyak mendorong pertumbuhan Malaysia.
Meski begitu, mengutip data RTI, pagi hari ini nilai tukar rupiah lagi kebakaran. Rupiah pagi ini berada di level Rp 14.219. Rupiah melemah terhadap dolar AS, dolar Australia, dolar Singapura, yuan China, serta euro.
(das/fdl)