Sinarmas Group Ikut Biayai Proyek Rel Kereta Api PTBA

Sinarmas Group Ikut Biayai Proyek Rel Kereta Api PTBA

- detikFinance
Senin, 24 Apr 2006 10:44 WIB
Jakarta - Sinarmas Group dan Transpacific Securindo ikut ambil bagian menjadi investor proyek rel kereta api PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) di Sumatra Selatan.Kedua perusahaan lokal ini akan mendampingi investor utama proyek tersebut yakni China Railway dan China CITIC.Proyek itu terdiri dari track I dari Tanjung Enim, Sumsel ke Tarahan, Lampung. Proyek ini memiliki jalur sepanjang 300 kilometer (km) dengan investor China Railway dan Transpacific Securindo. Track II dari Tanjung Enim ke Selat Bangka, memiliki jalur sepanjang 90 km yang merupakan kombinasi kanal, angkutan sungai dan kereta api. Untuk track II investor yang ditunjuk adalah Citic dan Sinar Mas Group.Demikian penjelasan Ismet Harmaini, Direktur utama PTBA disela acara penyerahan nominasi Business Review di Hotel Mulia, Senayan akhir pekan lalu.Saat ini, ungkap Ismet, rencana pembangunan rel kereta api masih dalam studi kelayakan. Sehingga perhitungan biaya investasi masih terus berubah-ubah. Studi kelayakan diharapkan rampung enam bulan sampai satu tahun kedepan.Ismet belum berani menyebut nilai investasinya, yang jelas ungkap Ismet, kapasitas yang dikejar adalah 20 ton per tahun dan direncanakan dua jalur yakni ke arah selatan dan utara. "Jadi nanti 40 juta ton per tahun," tambah Ismet. Kedua track ini ditargetkan selesai tahun 2010.PLTU BanjarsariIsmet juga memaparkan untuk pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banjarsari di Lahat Sumatra Selatan, PTBA akan memiliki saham sebesar 41 persen. Pemegang saham lainnya adalah PT Pembangkit Jawa Bali dan PT Navigat Innovative Indonesia (NII).Dana yang diperlukan untuk proyek PLTU Banjarsari I dan PLTU Banjarsari II dengan kapasitas masing-masing 2 x 100 MW, diperkirakan mencapai Rp 224 miliar."Dana Rp 224 miliar itu belum termasuk engineering, procurement and construction (EPC) biaya pendanaan," katanya. Dana sebesar itu, kata Ismet, 30 persen berasal dari eguity masing-masing pihak dan 70 persen dari financing. Diharapkan pada tahun 2009 proyeknya sudah selesai.Untuk masalah financing ini, menurut Ismet, akan berasal dari biaya sindikasi kombinasi antara lokal dan asing. PTBA sendiri akan menggunakan dana internal."Kalau proposal sih banyak. Yang berminat banyak, tapi secara formal belum," kata Ismet.Kebutuhan dana dari financing, menurut Ismet, sekitar Rp 160 miliar. Perseroan juga telah menujuk Bahana Securities untuk menjadi penasehat keuangannya. (ir/)

Hide Ads