Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan cukup dalam hari ini. Dengan kondisi seperti ini, investor disarankan membatasi pergerakan.
"Investor perlu membatasi posisi atau wait and see terlebih dahulu. Tunggu sentimen positif kembali muncul dan sinyal beli secara teknikal mulai muncul baru bisa buyback seiring mendekati aktivitas window dressing akhir tahun," kata Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas kepada detikcom, Jumat (26/11/2021).
Dia mengatakan, bagi investor yang memegang saham di harga bawah bisa menahannya dulu atau melepasnya sebagian. Kemudian, bisa membelinya kembali ketika ada sinyal posisinya membaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang udah pegang di harga bawah boleh hold, bisa sell 25% aja terus tunggu momentum sinyal beli baru buyback," katanya.
Dia juga mengatakan, kondisi pasar yang tertekan seperti sekarang ini menjadi momentum untuk beli saham.
"Yang pastinya penurunan indeks saat ini dijadikan kesempatan untuk beli di harga rendah setelah penurunannya," ungkapnya.
Senada, Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan, kondisi ini menjadi kesempatan bagi investor untuk mengoleksi saham. Khususnya, untuk memanfaatkan momen musiman di akhir tahun.
"Dalam momentum koreksi IHSG yang kami perkirakan sampai akhir bulan ini, kami melihat bisa menjadi kesempatan bagi investor untuk melakukan trading terkhusus untuk memanfaatkan kenaikan musiman IHSG di bulan Desember. Namun tetap untuk saham apa yang menjadi pilihan, kami tetap fokuskan ke emiten-emiten firstliner yang masih memiliki valuasi yang masih sangat menarik (murah) seperti ASII, UNTR, INDF, saham-saham CPO," paparnya.