Apple menjadi satu-satunya saham perusahaan teknologi yang melesat. Pada penutupan perdagangan, saham Apple melonjak 3,1% di tengah kekhawatiran adanya varian baru COVID-19, Omicron.
Sementara saham pesaing Apple lainnya seperti Google, Amazon, Meta dan Microsoft mengalami penurunan. Analis Needham, Laura Martin mengatakan investor beralih ke Apple karena keuangan perusahaan yang baik. Hal itu membuat investor beranggapan bahwa Apple bisa kebal dengan perlambatan ekonomi yang diprediksi bisa terjadi.
"Ada kualitas perusahaan yang Anda tahu akan tahan badai, tidak bangkrut, tidak mengalami kesulitan keuangan," kata Martin dikutip dari CNBC, Rabu (1/12/2021).
Martin menambahkan apalagi kini Apple akan mengeluarkan produk baru di tengah ekonomi yang tidak pasti. Hal itu dilakukan untuk mendorong pertumbuhan baru pada perusahaan.
"Kritik terbesar Apple selama lima tahun terakhir adalah tidak ada produk baru. Ketika Anda melihat alur produk, banyak kegembiraan di sana, terutama di media hari ini tentang bagaimana mereka akan memperkenalkan kacamata augmented reality di WWDC berikutnya pada bulan Juni, " tutur Martin.
Menurut Martin, kekuatan keuangan perusahaan ada pada produk-produk yang kini laris manis. Misalnya iPhone Pro hingga iPad yang penjualannya kuat dan diprediksi makin besar di Desember ini.
"Banyak angka yang sangat bagus keluar dari ritel tentang bagaimana produk dijual. Tablet, terutama iPhone kelas atas, yang semuanya mengatakan mereka akan memiliki margin tinggi dan pendapatan tinggi untuk kuartal keempat tahun ini," lanjut Martin.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Lihat juga Video: Beredar Rumor Mobil Listrik Besutan Apple Akan Dirilis 2025