Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) kembali menjadi perhatian banyak publik. Alasannya masih sama, saham Bukalapak terus mengalami penurunan.
Mengutip keterbukaan informasi, hingga kuartal III-2021, BUKA masih mengalami rugi bersih sebesar Rp 1,12 triliun. Meskipun rugi tersebut menyusut jika dibandingkan periode yang sama di 2020 dengan rugi bersih sebesar Rp 1,39 triliun.
Pendapatan bersih perusahaan juga sebenarnya positif. Pada kuartal III-2021 pendapatan BUKA mencapai Rp 1,3 triliun, naik dari kuartal III-2020 sebesar Rp 948 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total aset Bukalapak hingga akhir September 2021 mencapai Rp 25,02 triliun, naik dari posisi akhir 2020 sebesar Rp 2,59 triliun. Sementara total liabilitas juga naik dari posisi akhir 2020 Rp 985,8 miliar di akhir 2020 menjadi Rp 1,06 triliun di akhir September 2021.
Sekadar informasi, hari ini saham BUKA berada di level Rp 426 atau turun 6,58% dari penutupan kemarin. Posisi harga saham Bukalapak semakin menjauh dari harga penawaran umum atau initial public offering (IPO) BUKA di level Rp 850. Jika dihitung maka saham BUKA saat ini sudah turun 49,88% dari harga IPO.
Kemarin juga sama, saham Bukalapak mengalami penurunan sangat dalam hingga menyentuh ARB. Tercatat kemarin saham BUKA turun hingga 6,94% ke level Rp 456.
Jika dirunut saham BUKA sudah mengalami penurunan 12 hari perdagangan berturut-turut sejak 22 November 2021. Sejak saat itu saham BUKA mengalami setidaknya lima kali ARB. Sekalipun tidak ARB penurunannya juga cukup besar.
(das/ara)