Jakarta -
Pembubaran IM2, anak usaha Indosat, berimbas pada nasib karyawan. Ketua Serikat Pekerja Indosat Mega Media (SPIM2) Deni Saputra mengungkapkan, 350 lebih pekerja sudah di PHK pada November lalu dan 98 lainnya terancam di PHK akhir bulan ini.
"Per 30 November ada teman-teman kami jumlahnya lebih dari 350 orang yang berstatus outsourcing telah diputuskan kontraknya, dalam jangka waktu 1 pekan. Mereka bukan orang-orang yang punya tabungan besar, bukan orang-orang yang punya modal hidup besar," kata Deni dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/12/2021).
"350 orang lebih yang tadi diputus mereka hanya mendapatkan gaji pokok, tapi tidak mendapatkan upah lembur mereka, tidak mendapatkan insentif, tidak mendapatkan hak-hak lainnya. Itu sesuatu yang tidak adil," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah perusahaan IM2 ditutup, pihak perusahaan dinilai tidak memberikan jaminan atas pemberian upah dan tunjangan lainnya. Serikat pekerja menuntut agar PT Indosat Tbk selaku pemegang saham terbesar di IM2 untuk mengambil tindakan.
"Kami mewakili seluruh pekerja menuntut PT Indosat Tbk mempekerjakan kembali di lingkup Indosat Group. Kami menuntut pemenuhan hak-hak karyawan sesuai perjanjian kerja sama yang masih sah dan masih aktif memuat kesepakatan kedua belah pihak," terang Deni.
Selain itu, dia juga mengungkapkan selama proses korporasi yang berjalan di bulan November, baik PT Indosat Tbk maupun PT Indosat Mega Media (IM2) tidak membahas mengenai hal-hal yang menyangkut karyawan dalam hal status kerja, upah dan pesangon.
"Bahkan upah pun bulan Desember di mana statusnya kami masih karyawan, tidak dijamin dan tidak ada jaminan untuk memenuhi upah di bulan Desember dari PT Indosat Tbk maupun PT Indosat M2," terang Deni
Selanjutnya tentang rencana demo. Langsung klik halaman berikutnya
Rencana Demonstrasi
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, serikat buruh akan ikut turun tangan untuk mengawal keberlangsungan kasus pekerja IM2. Dia mengatakan, dalam waktu dekat akan bersurat dan melakukan komunikasi dengan pihak manajemen Indosat agar dapat memenuhi tuntutan serikat pekerjanya.
"Bilamana surat yang kami kirim ke manajemen dan tidak ada itikad baik dari PT Indosat Tbk mempekerjakan kembali termasuk memberikan hak buruh secara penuh maka dipastikan KSPI akan melakukan kampanye perlawanan," kata Said.
Dia menuturkan akan melakukan kampanye internasional melalui keanggotaannya sebagai Deputi Governing Body (GB) International Labour Organization (ILO). Selain itu akan melakukan aksi demo di gedung pusat Indosat, DPR dan Bursa Efek Indonesia.
Kemudian, para buruh dan pekerja IM2 juga akan melakukan boikot produk Indosat agar tuntutan mempekerjakan kembali karyawan IM2 di PT Indosat Tbk dan pemberian upah pekerja serta tunjangan terpenuhi.
"Kampanye nasional yaitu melakukan kampanye boikot produk-produk Indosat, gerai-gerai Indosat akan kami datangi oleh aksi massa di seluruh Indonesia," ujarnya.
Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia Mirah Sumirat menambahkan, aksi tersebut rencananya akan dilakukan pada pekan depan. Dalam waktu dekat, kata dia, akan ada audiensi antara serikat pekerja IM2 dengan manajemen IM2 dan Kemenaker.
"Persoalan ini sudah kami laporkan kepada Kementerian Ketenagakerjaan RI dan dalam waktu dekat akan segera memanggil pihak pekerja dan perwakilan dari manajemen Indosat M2. Jadi sudah ada respon akibat dari laporan kami," kata Mirah.
"Lalu untuk aksi, insyaallah pekan depan untuk tanggalnya akan kami konsolidasikan kembali dengan kawan-kawan di IM2 dan KSPI seperti apa karena itu kan jalur strategis (gedung pusat Indosat) jalur dekat istana. Ini nggak main-main, harapannya Presiden Joko Widodo dan juga seluruh jajaran direksi dan pemegang saham Indosat Tbk harus serius nggak main-main juga menanggapi ini," pungkasnya.