BEI Buat Aturan Baru Listing Papan Utama, Peluang Buat GoTo cs IPO

BEI Buat Aturan Baru Listing Papan Utama, Peluang Buat GoTo cs IPO

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 22 Des 2021 12:43 WIB
Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik melemah 0,07% atau 3,04 poin ke level 4.497,91 pada perdagangan Rabu (18/11/2015). Sementara HP Analytics mengemukakan indeks MSCI Asia Pacific dibuka menguat pagi tadi, didorong oleh penguatan pada saham di bursa Jepang. Mata uang yen melemah terhadap dolar menjelang pertemuan bank sentral Jepang (BOJ). Para investor juga menanti hasil minutes dari the Fed yang akan dirilis hari ini. IHSG hari  diperkirakan bergerak di kisaran 4.4534.545, Rabu (18/11/2015). Rachman Haryanto/detikcom.
Perdagangan Bursa Saham
Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat aturan baru terkait persyaratan pencatatan saham bagi emiten untuk tercatat di papan utama.

Kebijakan itu tertuang dalam Surat Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00101/BEI/12-2021 perihal Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Peraturan I-A Tahun 2021) pada Rabu (21/12) sekaligus akan berlaku pada hari yang sama.

"Dalam rangka mendukung pendanaan melalui pasar modal Indonesia, serta untuk mewujudkan perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien dengan turut mengikuti perkembangan pasar," tulis Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangan resmi, Rabu (22/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peraturan tersebut merupakan perubahan peraturan sebelumnya yang tertuang pada Surat Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00183/BE1/12-2018 (Peraturan I-A Tahun 2018).

Aturan ini tentu juga akan menjadi angin segar bagi perusahaan unicorn yang ingin melakukan IPO seperti GoTo. Selain itu juga membuka peluang bagi yang sudah tercatat sahamnya seperti Bukalapak.

ADVERTISEMENT

Adapun perubahan pada Peraturan I-A Tahun 2021 ini antara lain mencakup:

1. Pengembangan persyaratan pencatatan bagi Papan Utama dan Pengembangan dengan tetap memperhatikan aspek perlindungan investor. Perusahaan kini memiliki opsi lebih luas untuk dapat tercatat di Bursa selain menggunakan persyaratan Net Tangible Asset (NTA), terdapat beberapa pilihan persyaratan seperti akumulasi laba sebelum pajak, pendapatan usaha, total aset, atau akumulasi arus kas dari aktivitas operasi yang masing-masing dikombinasikan dengan nilai kapitalisasi pasar tertentu.

Adanya beragam pilihan persyaratan pencatatan ini juga dimaksudkan agar memberikan kesempatan yang lebih luas bagi perusahaan baik perusahaan konvensional maupun perusahaan dengan karakteristik new economy untuk dapat memanfaatkan keberadaan pasar modal. Ketentuan ini berlaku sejak diterbitkannya peraturan tersebut.

Lanjut halaman berikutnya soal aturan BEI.

Simak juga Video: Ini Loh! Ciri-Ciri Robot Trading Abal-Abal

[Gambas:Video 20detik]



2. Ketentuan terkait perpindahan papan dari Papan Utama ke Papan Pengembangan yang berlaku sejak 2 Mei 2022.

3. Dalam rangka menjaga kualitas dari Perusahaan Tercatat, Bursa menyesuaikan persyaratan untuk dapat tetap tercatat di Papan Utama, sebagai berikut:

a. Persyaratan yang berlaku sejak 2 Mei 2022, yaitu:

- Tidak membukukan ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir

- Pemenuhan salah satu kriteria rasio harga terhadap laba per saham atau rasio harga terhadap nilai buku, atau nilai kapitalisasi saham

- Tidak mendapatkan sanksi peringatan tertulis III dari Bursa selama 1 tahun terakhir

b. Persyaratan yang berlaku sejak 21 Desember 2023, yaitu, pemenuhan kriteria sebagai berikut:

- Jumlah pemegang saham lebih dari 750 Nasabah pemilik SID,

- Ketentuan saham free float

- Laporan Keuangan Auditan tahunan memperoleh opini tanpa modifikasian selama 2 tahun buku terakhir secara berturut-turut

c. Persyaratan yang berlaku sejak tanggal 2 Mei 2025, yaitu pemenuhan salah satu kriteria sebagai berikut:

- Tidak membukukan rugi bersih selama 2 tahun berturut-turut

- Membukukan laju pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate) atas pendapatan usaha paling sedikit 20 persen selama 3 tahun.


Hide Ads