Aduh! Kebijakan 'Coba-coba' Erdogan Bikin Lira Turki Bak Roller Coaster

Aduh! Kebijakan 'Coba-coba' Erdogan Bikin Lira Turki Bak Roller Coaster

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 24 Des 2021 08:27 WIB
Presiden Reccep Tayib Erdogan (AFP Photo)
Presiden Turki Reccep Tayib Erdogan/Foto: Presiden Reccep Tayib Erdogan (AFP Photo)
Jakarta -

Kebijakan 'coba-coba' Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjinakkan inflasi dengan memangkas suku bunga acuan membuat nilai tukar lira terendah sepanjang tahun. Serangkaian langkah moneter pun ditempuh untuk membangkitkan kurs lira.

Erdogan mengatakan pemerintah akan menjamin simpanan masyarakat Turki dengan memberikan kompensasi atas dampak depresiasi lira.

Untuk diketahui, pergerakan lira dalam sepekan ini bak roller coaster. Lira awalnya melesat tinggi lebih dari 20% terhadap dolar Amerika Serikat (AS), tetapi setelahnya jatuh lagi lebih dari 6%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Analis memperingatkan bahwa kebijakan baru tersebut dapat merugikan Pemerintah Turki secara besar-besaran. Ekonom Turki sekaligus Analis GlobalSource Partners, Atilla Yesilada mengecam keputusan tersebut.

"Tolong jangan minta saya untuk membuktikan bumi tidak datar setiap hari," kata Yesilada dikutip dari CNN, Jumat (24/12/2021).

ADVERTISEMENT

Awal mula ketidakstabilan lira dikarenakan sikap Erdogan yang kerap mengintervensi kebijakan moneter bank sentral. Dirinya bahkan memecat petinggi bank sentral dan menteri keuangan Turki yang tidak sepaham dengannya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Ada Campur Tangan Asing

Sedangkan menurut pendapat Erdogan, rontoknya ekonomi Turki merupakan buntut dari campur tangan pihak asing sehingga negaranya kesulitan membangun kemandirian keuangan.

Meski sempat menguat pada Senin (20/12), secara tahunan nilai lira terjun bebas 40% terhadap dollar AS. Erdogan juga bergeming dengan kritikan yang dilontarkan karena kebijakan ekonominya didasari oleh kepercayaannya dalam beragama.

"Apa yang mereka katakan? Mereka bilang saya menurunkan suku bunga bank. Mereka seharusnya tidak mengharapkan apapun dari saya. Sebagai seorang muslim, apapun ajaran islam yang ada, itu yang akan saya lakukan. Inilah yang akan saya lanjutkan. Perintah ayat suci jelas," beber dia.

Inflasi Turki secara tahunan menyentuh level 21% pada November lalu. Para ekonom memproyeksikan inflasi bisa naik hingga 30% selama 6 sampai 9 bulan ke depan.


Hide Ads