Mitratel Mau Tancap Gas di 2022, Konsolidasi Menara hingga Geber Digital

Mitratel Mau Tancap Gas di 2022, Konsolidasi Menara hingga Geber Digital

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 30 Des 2021 12:01 WIB
Menara Telkomsel
Ilustrasi/Foto: Telkom
Jakarta -

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel siap tancap gas menyambut tahun 2022. Apa saja rencananya?

Keyakinan tersebut seiring kemampuan MTEL untuk tumbuh secara organik lebih kencang lagi. Potensi pertumbuhan organik Mitratel sangatlah besar dalam jangka panjang karena masih tingginya peluang bisnis penyewaan menara telekomunikasi di Indonesia.

Saat ini, Mitratel tercatat sebagai perusahaan penyedia infrastruktur menara telekomunikasi terbesar di Tanah Air yang memiliki sekitar 28.030 menara yang tersebar di seluruh Indonesia pada lokasi-lokasi strategis dan 42.016 penyewa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menara Mitratel tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sekitar 57% di antaranya berada di luar Jawa. Luasnya cakupan wilayah Menara Mitratel membuat perseroan mampu mengelola kerja sama tambahan dari para penyewa menara telekomunikasi.

Mitratel merupakan leading dalam pengembangan bisnis organik yakni built-to-suit (B2S) dan kolokasi baru dari operator jaringan seluler (MNO) dengan menambah kapasitas dan coverage. Mitratel memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan perusahaan sejenis, di antaranya adalah kemampuan Perseroan dalam eksekusi B2S yang lebih baik.

Selain itu, Mitratel juga mampu memanfaatkan sebaran menara di seluruh Indonesia untuk kolokasi tenan baru, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan.

ADVERTISEMENT

Permintaan pembangunan menara (Built to Suit) dan kolokasi dari Mobile Operator yang tinggi di dukung oleh tersedianya ruang pertumbuhan In-Organik melalui akuisisi yang jelas baik konsolidasi menara dalam group maupun dari potensi konsolidasi industri di Indonesia. Pertumbuhan In-Organik Mitratel didukung kemampuan pendanaan pasca IPO dimana Perseroan mendapatkan suntikan dana lebih dari Rp 18 triliun.

"Kami sangat siap menghadapi new journey sebagai perusahaan publik, bukan hanya transparan dan menjaga good corporate governance tetapi juga profesional, independen, dan efisien memanfaatkan hasil IPO untuk tumbuh agressif menjadi The Leading Digital Infrastructure di Regional. Kami akan selalu berusaha keras menjadi emiten favorit bagi para investor dengan mampu mendeliver value optimal bagi shareholder," kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangannya, Kamis (30/12/2021).

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Pencapaian Kuartal III

Ia melanjutkan, pencapaian di kuartal III-2021 sesuai dengan ekspektasi dan tumbuh di atas industri, pendapatan secara tahunan (year on year/yoy) tumbuh 14,6% menjadi Rp 5 triliun.

Kemudian EBITDA tumbuh 28,3% mencapai Rp 3,8 triliun dan pendapatan bersih tumbuh 246,4% menjadi lebih dari Rp 1 triliun.

"Di kuartal III kami juga berhasil menambah portfolio menara melalui inorganic dari Telkomsel 4.000 menara dan Telkom 798 menara sehingga total portfolio menara menjadi 28.079 sites atau tumbuh 72,9% dengan 42.137 tenant atau tenancy ratio 1,5x," ujarnya.

Teddy menambahkan, Tenancy Ratio yang masih rendah ini terjadi akibat pembelian menara yang sebelumnya terbatas untuk satu operator.

Namun, saat ini terbuka peluang luas untuk menarik kolokasi dari semua operator karena sebaran lokasinya yang atraktif, ditambah lagi dengan rencana Mitratel untuk mendukung layanan penyewaan menara dengan fiberisasi., sehingga, akan semakin menunjang operator telekomuinikasi dalam memberikan layanan digital tak terbatas bagi pelanggannya.

Dengan kemampuan pendanaan yang kuat baik dari hasil IPO tanggal 22 November 2021 lebih dari Rp 18 triliun serta leverage dan biaya utang (cost of debt) terendah dibanding operator lainnya, Teddy menyatakan manajemen dan seluruh karyawan sangat bersemangat untuk menyambut setiap peluang yang ada dan akan fokus pada beberapa rencana, yaitu organic growth, konsolidasi menara Telkom, ekspansi ke infrastruktur digital, hingga efisiensi.


Hide Ads