Saham layanan streaming film, Netflix merosot 20%. Penurunan ini diperkirakan karena target pertumbuhan pelanggan lebih kecil dari perkiraan analis.
Mengutip CNN, Jumat (21/1/2022), saat ini Netflix memiliki 221,8 juta pelanggan. Perusahaan memproyeksi tahun ini pelanggan akan bertambah menjadi 224,3 juta. Artinya hanya bertambah 2,5 juta, angka inilah yang disebut jauh dari perkiraan analis.
CEO Netflix Reed Hastings mengatakan, minimnya target itu karena saat ini persaingan di layanan streaming semakin ketat dan akan mempengaruhi pertumbuhan pelanggan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Siap-siap! Harga Netflix Bakal Naik |
Pertumbuhan pada kuartal IV-2021 juga disebut meleset dari ekspektasi analis. Pertumbuhannya hanya 8,2 juta, padahal analis memproyeksi pelanggan Netflix bisa tumbuh 8,5 juta. Rendahnya pertumbuhan pelanggan ini diyakini karena kondisi ekonomi yang tengah sulit.
Selain itu, kurangnya pertumbuhan pelanggan Netflix juga disebabkan rencana perusahaan menaikkan biaya langganan di AS dan Kanada. Di mana kedua negara itu merupakan pasar terbesar Netflix.
Biaya langganan Netflix di AS untuk paket standar naik US$ 1,50 menjadi US$ 15,49, paket dasar naik US$ 1 menjadi US$ 9,99 dan paket premium naik US$ 2 menjadi US$ 19,99.
Meski demikian, Netflix melaporkan kenaikan laba dan pendapatannya. Laba kuartal IV-2021 tercatat US$ 607 juta, naik dari US$ 542 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian pendapatan melonjak 16%, menjadi US$ 7,7 miliar.
Penurunan saham Netflix juga memukul perusahaan streaming lainnya. Dalam perdagangan setelah jam kerja, saham Disney turun sekitar 4,5% dan Roku turun sekitar 6%.
(ara/ara)