IHSG Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Ini Gara-garanya

IHSG Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Ini Gara-garanya

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 07 Feb 2022 12:24 WIB
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (13/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini pukul 12.00 menurun-0,67% ke posisi 5,873,30. Pergerakan IHSG ini masih dipengaruhi oleh sentimen atas ketakutan pasar akan penyebaran wabah virus corona.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini mencetak rekor di posisi tertinggi dalam sejarah. Pada pukul 09.58 WIB, IHSG sudah berada di level 6.800,561.

Ekonom & Praktisi Pasar Modal, Lucky Bayu Purnomo menjelaskan ada beberapa faktor yang mendorong indeks bisa melonjak tajam. Pertama, harga minyak dunia yang juga tengah mencetak rekor.

"Pertama, harga minyak dunia itu yang saat ini di angka US$ 91 per barel. Jadi dari situ volatilitas pasar itu naik. Kenaikan harga minyak dunia ini juga menjadi sejarah di awal tahun ini," jelasnya, kepada detikcom, Senin (7/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, karena kinerja indeks global yang melemah terbatas. "Itu mencerminkan bahwa pasar itu masih memiliki prospek karena kelemahan yang terjadi masih sangat tipis," ucapnya.

Ketiga, kinerja harga emas yang saat ini menguat, angkanya mencapai US$ 1.800 per ons troi. Tidak hanya itu, di awal tahun ini sejumlah perusahaan berhasil melakukan initial public offering atau IPO. Singkatnya, pasar tengah banyak sentimen positif.

ADVERTISEMENT

"Pada momen ini saya lihat banyak sentimen yang bisa dimanfaatkan para pelaku pasar dengan memperhatikan dua sektor, yaitu pertambangan dan broadcasting," jelasnya.

Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis mengatakan sentimen IHSG saat ini lebih didorong dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi yang dirilis di atas consensus dimana ekonomi Indonesia secara FY2021 dirilis tumbuh 5.02% dimana consensus hanya memperkirakan 3.28%," katanya.

Ia memprediksi, angka IHSG bisa mencapai 6/826-6.871. Sementara antisipasi jika IHSG bergerak turun akan menuju ke level 6.685-6.648.

"Ke depannya kami melihat pergerakan IHSG masih bisa melanjutkan penguatannya karena saat ini IHSG sudah menembus level resisnya. Untuk saat seperti ini bisa dipilih saham saham seperti perbankan karena saham perbankan memiliki bobot yang cukup besar bagi IHSG," tutupnya.

(eds/eds)

Hide Ads