Pasar saham global anjlok akibat Rusia menyerang Ukraina sejak kemarin pagi waktu setempat. Serangan itu dilakukan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina.
Mengutip dari CNN, Jumat (25/2/2022) Saham Eropa anjlok kemarin, FTSE 100 turun 3,9% di London. Sementara CAC 40 Prancis turun 3,8% dan DAX 30 Jerman turun 4%.
Saham Rusia juga terkoreksi dengan indeks utama negara itu turun 45% dan ditutup 33% lebih rendah. Saham AS juga turun tajam. Nasdaq Composite turun 0,2%. Dow merosot 1,9%, atau 675 poin. S&P 500 turun 1,2%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bursa saham Asia juga mengalami penurunan signifikan. Indeks Hang Seng (HSI) Hong Kong turun 3,2%, kerugian harian terbesar dalam lima bulan. Nikkei 225 (N225) Jepang kehilangan 1,8% dan Shanghai Composite China turun 1,7%.
Tidak hanya saham yang 'kebakaran', dampak luar biasa juga berimbas ke harga minyak yang mengalami kenaikan. Minyak mentah Brent naik mencapai US$ 100 per barel untuk pertama kalinya sejak 2014. Minyak mentah AS melonjak 5,2% menjadi US$ 97,33 per barel.
Pasar keuangan hingga sektor energi global langsung mengalami dampaknya atas serangan yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Serangan luas oleh pasukan Rusia menargetkan infrastruktur militer di seluruh Ukraina serta beberapa bandara.
Perang itu dimulai beberapa jam sebelum fajar waktu Ukraina dan dengan cepat menyebar ke seluruh negara itu di bagian tengah dan timur saat pasukan Rusia menyerang dari tiga sisi. Presiden Rusia Putin pun memperingatkan akan banyak darah yang bertumpahan kecuali pasukan Ukraina meletakkan senjata mereka.
(das/das)