GoTo Cuma Lepas 3,43% Saham, Aturan Free Float Terpenuhi?

GoTo Cuma Lepas 3,43% Saham, Aturan Free Float Terpenuhi?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 01 Apr 2022 10:30 WIB
GoTo
Foto: dok GoTo
Jakarta -

PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) melepas sebanyak 40,61 miliar lembar saham dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Angka itu setara 3,43% dari modal yang setor penuh perusahaan.

Jika dilihat sepintas IPO GoTo belum memenuhi aturan free float. Dalam pengembangan peraturan baru Bursa 1-A disebutkan bahwa untuk perusahaan dengan ekuitas lebih dari Rp 2 triliun, jumlah saham free float setelah Penawaran Umum paling sedikit 10% dari jumlah saham yang akan dicatatkan di Bursa.

Menurut Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna sebenarnya sudah memenuhi aturan free float. Berdasarkan prospektus terbaru yang disampaikan perusahaan, saham yang ditawarkan GOTO dalam penawaran umum perdana yang akan diambil oleh investor adalah sebanyak 40.615.056.000 saham atau 3,43% dari modal disetor dan ditempatkan setelah penawaran umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun berdasarkan komposisi pemegang saham pre-IPO dan merujuk pada Peraturan Bursa No. I -A butir I.22 mengenai kriteria jenis pemegang saham free float yaitu saham yang dimiliki pemegang saham perseroan dengan kepemilikan di bawah 5% dan tidak termasuk bukan dimiliki oleh pengendali dan afiliasi dari perusahaan, bukan dimiliki oleh Direksi dan dewan komisaris dan bukan saham treasuri Perseroan.

"Komposisi free float Perseroan mewakili 66,51% dari modal disetor dan ditempatkan setelah penawaran umum," ujarnya kepada awak media, Jumat (1/4/2022).

ADVERTISEMENT

Harga saham IPO GoTo sendiri telah ditetapkan di level Rp 338. Dengan melepas sebanyak 46,7 miliar saham baru Seri A, maka jumlah dana segar yang akan dikantongi GoTo dari IPO mencapai Rp 15,8 triliun (US$1,1 miliar).

Ini menjadikan penawaran umum perdana saham (IPO) terbesar ketiga di Asia serta kelima di dunia sepanjang tahun 2022 ini. Kapitalisasi pasar diperkirakan mencapai Rp 400,3 triliun (US$ 28 miliar).




(das/das)

Hide Ads