Saham GOTO Dinanti-nanti, Tapi Kok Nggak Sampai ARA Ya?

Saham GOTO Dinanti-nanti, Tapi Kok Nggak Sampai ARA Ya?

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Rabu, 13 Apr 2022 14:46 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan masih terus bergerak untuk kembali bangkit ke teritori positif. Pelaku bisnis brokerage pun optimis, perdagangan saham akan kembali bergairah ke arah positif.
Saham GOTO Hingga Hari Ini Masih Belum ARA/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Sugi adalah salah seorang investor yang berharap cuan dari saham milik PT GoTo Gojek Tokopedia. Ia berencana menjual saham berkode GOTO itu setelah menyentuh level auto reject atas (ARA). Namun sayang, hingga hari ketiga melantai di pasar modal, saham GOTO tak juga menyentuh level ARA.

"Niatnya tunggu ARA sekali, terus langsung dilepas. Tapi belum ARA juga," kata Sugi kepada detikcom, ditulis Rabu (14/4/2022).

Penasaran, kenapa ya harga saham GOTO sampai saat ini belum berhasil mencapai ARA?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Analis Saham Alfred Nainggolan menilai harga saham GOTO memang cukup sulit untuk bisa mencapai ARA. Alasannya, kata dia, valuasi perusahaan yang sudah kepalang tinggi.

"Tidak bisa ARA pertimbangan menurut saya adalah faktor valuasi yang sudah tinggi, pada harga IPO saja valuasi multiple-nya sudah sangat premium," kata Alfred kepada detikcom.

ADVERTISEMENT

Alfred juga membandingkan IPO GOTO dengan saham Bukalapak (BUKA). Saat IPO di 2021 lalu, saham BUKA bisa langsung menyentuh level ARA setelah 2 hari listing di papan perdagangan.

"Saat BUKA IPO, pasar tidak memiliki benchmark di pasar domestik, euforia-nya memiliki batasan yang luas. Berbeda dengan GOTO yang mau tidak mau akan diperbandingkan dengan BUKA, sehingga euforianya menjadi ada batasan apalagi secara valuasi BUKA memiliki valuasi multiple yang jauh lebih murah," sambungnya.

Hal senada juga disampaikan Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee. Ia menilai valuasi GOTO sudah terlalu besar hingga sulit untuk bisa terbang tinggi.

"Justru menurut saya karena GOTO size-nya besar, ya jadi susah untuk naik atau ARA. kalau kita ketemu IPO dengan size yang besar, itu agak sulit saham akan naik sangat kencang," kata Hans secara terpisah.

Kwee juga menjelaskan banyak investor yang memanfaatkan hebohnya saham GOTO belakangan ini dengan cenderung melakukan profit taking atau aksi ambil untung.

"Kedua, tampaknya orang hanya beli memanfaatkan momentum yang pendek. Pada waktu beli, di hari pertama kan naik dia (investor) langsung jual ya profit taking. Dia tidak melakukan di pasar sekunder. Kalau sekarang biasanya udah turun seperti ini, kemungkinan agak susah untuk naik posisinya. Momentum kenaikannya berkurang," tambahnya.

Simak video 'Cerita Driver 001 Gojek Dapat Saham IPO GoTo':

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads