Penderitaan Belum Usai, IHSG Diprediksi 'Merah' Selama Sepekan!

Penderitaan Belum Usai, IHSG Diprediksi 'Merah' Selama Sepekan!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 09 Mei 2022 16:08 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan di BEI Jumat (19/11). IHSG berada pada level 6.720,26.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi bakal terus melemah selama sepekan ke depan. Terpantau, IHSG telah anjlok hingga 4% hari ini.

Menurut Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee kemungkinan IHSG akan terus berada dalam pelemahan sepekan ke depan.

Harapan untuk bisa rebound alias kembali pulih masih ada, namun sangat kecil persentasenya. Hans bilang rebound kemungkinan berada di rentang 1% saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau rasanya besok bisa rebound meski sekarang tertekan. Cuma arahnya menurut saya secara umum pekan ini akan terus melemah. Rebound mungkin naik 1% saja," papar Hans kepada detikcom, Senin (9/5/2022).

Menurutnya, penurunan IHSG terjadi karena melemahnya pasar global. Belum lagi, ada kekhawatiran pada pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve.

ADVERTISEMENT

"Fed ini diperkirakan akan agresif. Perkirakan pasar, The Fed akan meningkatkan suku bunga 50 basis point lagi jadi market khawatir," kata Hans.

Di sisi lain, Hans menilai ada dua ancaman yang dapat membuat ekonomi global kembali melemah. Hal ini dapat membuat pasar saham ikut melemah.

Dua hal yang dimaksud Hans adalah perang Ukraina dan Rusia yang tak kunjung usai dan ancaman COVID-19 di China. Menurutnya, dua faktor itu akan membayangi ekonomi dunia dalam ancaman resesi.

"Perang yang ada di Ukraina Rusia ini memberikan ancaman kenaikan harga komoditas. Kemudian ada juga ancaman pandemi COVID-19 di Tiongkok. Hal itu membuat ekonomi global dalam ancaman resesi," kata Hans.

Lanjut di halaman berikutnya.

Di sisi lain, CEO & Founder dari PT. Astronacci International Gema Merdeka Goeyardi mengatakan IHSG telah mencapai level terendahnya. Dalam waktu dekat bukan tidak mungkin akan kembali naik.

Dia memprediksi akan ada rally bullish alias reli kenaikan dengan target mencapai Rp 7.800. Saat ini IHSG sendiri sudah menyentuh level Rp 6.900-an dari awalnya di level Rp 7.100-an saat pembukaan.

"Ini bukan salah pemerintah. Ini adalah global disaster post covid yang menyebabkan inflasi yang harus dihadapi bersama. Harga pasti akan naik karena mengikuti global market," ujar Gema dalam keterangannya.



Simak Video "Video: IHSG Turun 7,71% Saat Penutupan Sesi I"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads