Hari Ini Boleh Ekspor Lagi, Saham Sawit Malah Ada yang Merosot 3%

Hari Ini Boleh Ekspor Lagi, Saham Sawit Malah Ada yang Merosot 3%

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 23 Mei 2022 14:46 WIB
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Harga jual Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit tingkat petani sejak dua pekan terakhir mengalami penurunan dari Rp2.850 per kilogram menjadi Rp1.800 sampai Rp1.550 per kilogram, penurunan tersebut pascakebijakan pemeritah terkait larangan ekspor minyak mentah atau crude palm oil (CPO). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS
Jakarta -

Larangan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya resmi dicabut hari ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumya mengumumkan secara langsung ekspor minyak goreng akan kembali dibuka pada 23 Mei 2022 atau tepatnya hari ini.

Adapun alasan dari pencabutan kebijakan larangan ekspor karena pertama, pasokan minyak goreng curah sudah melimpah dibandingkan sebelum dilakukannya pelarangan ekspor minyak goreng.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga telah mencabut Peraturan Menteri Perdagangan yang mengatur larangan sementara ekspor minyak goreng dan bahan bakunya. Aturan yang dicabut adalah Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 22 Tahun 2022 tentang Larangan Sementara Ekspor Crude Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Olein, dan Used Cooking Oil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden untuk membuka ekspor CPO dan turunanya. Kami akan mencabut Permendag Nomor 22 Tahun 2022 tentang Larangan Sementara Ekspor Crude Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Olein, dan Used Cooking Oil," kata Lutfi dalam keterangan pers yang disiarkan di YouTube Kementerian Perdagangan, Jumat (20/5/2022).

Dari pantauan detikcom sekitar pukul 14.00 WIB pergerakan harga saham-saham perusahaan pengelola sawit terlihat variatif. Ada yang tetap, ada yang turun, dan ada yang naik.Perusahaan sawit sendiri sudah banyak yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lalu, setelah adanya pembukaan ekspor ini bagaimana pergerakan emiten sawit hari ini?

ADVERTISEMENT

Hanya PT Sawit Sumbermas Sarana yang harga sahamnya terpantau naik. Harga saham emiten berkode saham SSMS ini berada di level Rp 1.190, naik tipis 0,85% atau sekitar 10 poin.

Ada juga dua saham yang pergerakan harganya stagnan. Misalnya saja saham CSRA dari emiten Cisadane Sawit Raya yang berada di level Rp 735. Kemudian, ada juga saham perusahaan Bakrie Sumatra Plantations yang berkode UNSP betah di harga Rp 119.

Sisanya, saham-saham perusahaan sawit justru mengalami penurunan. Misalnya saja, Austindo Nusantara Jaya yang melemah 1,49% atau sekitar 15 poin. Harga saham berkode ANJT ini berada di level Rp 995.

Selanjutnya, ada juga PP London Sumatera Indonesia yang berkode saham LSIP melemah 1,05% atau sekitar 15 poin. Harga saham LSIP berada di level Rp 1.420.

Kemudian, saham Astra Agro Lestari juga melemah hingga 3,87% atau sekitar 500 poin. Emiten berkode saham AALI ini harga sahamnya terparkir di Rp 12.425. Sama-sama melemah, saham Salin Ivomas Pratama bertengger di harga Rp 498. Terpantau melemah 2,35% atau sekitar 12 poin.

Saham Dharna Satya Nusantara juga anjlok sebesar 20 poin atau sekitar 3,33%. Harga saham emiten berkode DSNG itu terpantau berada di Rp 580.

Lihat juga video 'Andre Rosiade soal Ekspor CPO Dibuka Lagi: Selamatkan Petani':

[Gambas:Video 20detik]



(hal/das)

Hide Ads