Laba Bersih Telkom 2005 Naik 20%

Laba Bersih Telkom 2005 Naik 20%

- detikFinance
Kamis, 08 Jun 2006 15:45 WIB
Jakarta - Laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) tahun 2005 akhirnya rampung setelah terlambat sekitar dua bulan dari batas waktu yang ditetapkan otoritas bursa dan Bapepam.Telkom membukukan laba bersih 2005 sebesar Rp 7,993 triliun atau naik 20,84 persen dibanding tahun 2004 yang sebesar Rp 6,614 triliun.Laba bersih per saham (EPS) ikut naik menjadi Rp 396,51 per saham dibanding tahun sebelumnya Rp 328,10 per saham.Sedangkan laba usaha naik 17,7 persen menjadi Rp 17,170 triliun dibanding tahun 2004 yang sebesar Rp 14,587 triliun.Demikian penjelasan laporan keuangan Telkom 2005 yang dipublikasikan Kamis (8/6/2006). Laporan keuangan yang diaudit Kantor Akuntan Publik (KAP) Siddharta Shiddrata & Widjaja (KPMG) ini telat karena ada penyesuaian standar akuntansi.Kenaikan laba bersih ini mengikuti peningkatan pendapatan usaha yang mencapai Rp 41,807 triliun, atau naik 23,15 persen dibanding tahun 2004 yang sebesar Rp 33,947 triliun.Pendapatan usaha Telkom paling banyak berasal dari kontribusi seluler sekitar 40 persen menjadi Rp 14,570 triliun, dibanding tahun sebelumnya Rp 10,421 triliun.Sementara pendapatan dari telepon tetap nyaris stagnan menjadi Rp 10,781 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 10,645 triliun.Interkoneksi menyumbang pendapatan Rp 7,742 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 6,187 triliun. Sedangkan pendapatan dari Kerja Sama Operasi (KSO) mulai mengalami penurunan menjadi Rp 588,647 miliar, dibanding tahun sebelumnya Rp 656,614 miliar.Pendapatan data dan internet juga mengalami lonjakan hingga 44 persen menjadi Rp 6,934 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 4,808 triliun.Pemasukan divisi jaringan sebesar Rp 586,636 miliar, yang turun dibanding tahun sebelumnya Rp 654,309 miliar. Pola bagi hasil sebesar Rp 302,282, naik dibanding tahun sebelumnya Rp 280,576 miliar. Serta jasa Telkom lainnya sebesar Rp 301,001 miliar atau naik dibanding tahun sebelumnya Rp 293,225 Telkom juga sudah bisa menekan rugi kurs hingga 57 persen menjadi Rp 516,807 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp 1,20 triliun. (ir/)

Hide Ads