Kenaikan harga akan terjadi pada kebutuhan pokok seperti energi dan pangan. Apalagi Indonesia masih banyak melakukan impor pada kebutuhan energi dan pangan.
"Tentunya kenaikan harga kebutuhan pokok akan terjadi akibat nilai tukar melemah dan membuat masyarakat keluarkan lebih banyak uang untuk beli kebutuhan sehari-hari," papar Bhima.
Tapi, menurut Bhima yang paling terpukul adalah kelompok masyarakat miskin di dalam 40% kelompok pengeluaran paling bawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling terpukul ini 40% kelompok pengeluaran paling bawah. Karena semakin rendah pengeluaran maka semakin rentan terhadap fluktuasi nilai tukar yang berimbas ke harga barang di pasar," ungkap Bhima.