PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatat pertumbuhan laba bersih 12,6% secara tahunan menjadi Rp 3,4 triliun pada Semester I 2022. Laba bersih tersebut ditopang oleh pertumbuhan penjualan bersih 7,8% secara tahunan menjadi Rp 21,4 triliun.
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti mengatakan kinerja perseroan tumbuh meski diterpa tantangan harga komoditas yang melonjak. Kinerja positif ini didorong oleh penguatan e-commerce, distribusi perdagangan dan merek dagang yang kuat.
"Sejalan dengan pulihnya perekonomian Indonesia dan mobilitas masyarakat, kami juga melihat loyalitas konsumen yang semakin kukuh pada brand-brand andalan kami," kata Ira dalam keterangan tertulis, Rabu (27/7/2022).
Dia menjelaskan loyalitas konsumen yang masih terjaga tidak terlepas dari sejumlah strategi yang diterapkan oleh Unilever. Salah satu caranya yakni dengan memperkuat potensi dari brand besar dan produk utama melalui inovasi serta program marketing.
Menurutnya, secara angka pada Kuartal II 2022, divisi Foods dan Refreshment (F&R) mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,5%. Brand-brand kunci Unilever Indonesia tersebut misalnya Royco, Bango, Sariwangi dan Buavita yang juga terus menjadi penopang utama pertumbuhan divisi F&R.
"Di tengah kompetisi dan banyaknya alternatif produk pesaing, brand-brand tersebut berhasil mencatatkan pembelian ulang secara berkala dari konsumen," kata Ira.
Lebih lanjut, divisi Personal Care (PC) pada Kuartal II 2022 turut menunjukan hasil positif yakni berupa pertumbuhan penjualan mencapai 10,7%. Hal itu bisa diraih karena dukungan dari dua produk yakni Oral Care dengan brand Pepsodent dan Deodorant dengan brand Rexona.
"Kemajuan positif juga ditunjukkan oleh kategori fabric cleaners dari divisi Home Care (HC), serta divisi Unilever Foods Solution (UFS) yang terus bertumbuh kuat sebesar 16,5%," katanya.
Tak hanya itu, untuk menyambut kembalinya daya beli masyarakat, pihaknya turut menghadirkan sejumlah inovasi produk mulai dari Dove Micellar Shampoo Hair Boost Nourishment, Tresemme Styling & Care Series, Lifebuoy, Rinso, dan Sariwangi.
Ia menyebutkan kinerja positif perusahaan juga terlihat pada semester I 2022, Unilever Indonesia berhasil mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 21,4 triliun dengan penjualan domestik bertumbuh sebesar 6,8% year on year, atau 7,8% jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, Perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 12,6% year on year dengan membukukan laba sebesar Rp 3,4 triliun.
Strategi Unilever Hadapi Persaingan di Masa Mendatang
Meskipun menunjukan kinerja perusahaan yang positif, Ira menekankan pihaknya tetap memiliki 5 strategi untuk menjawab tantangan dan persaingan di masa mendatang. Adapun strategi pertama yakni dengan memperkuat potensi penuh dari brand-brand besar serta produk utama melalui inovasi dan program marketing terdepan untuk mendorong pertumbuhan pasar
Kedua, memperluas dan memperkaya portfolio ke premium dan value segment. Ketiga, memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-commerce). Empat, penerapan E-Everything di semua lini, termasuk memimpin di digital & data driven capabilities. Kelima, terus berupaya untuk menjadi yang terdepan dalam pembangunan bisnis yang berkelanjutan.
"Kami yakin bahwa Unilever Indonesia memiliki fundamental, strategi, dan talenta-talenta yang tepat untuk terus menciptakan pertumbuhan yang konsisten, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Kami berharap daya beli masyarakat semakin membaik dan loyalitas konsumen terhadap brand-brand kami akan semakin kuat, dengan begitu kami akan terus bertumbuh bersama Indonesia," tutup Ira.
(ega/hns)