Sub-holding dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III yang bergerak di bidang kelapa sawit, PalmCo bakal melakukan initial public offering (IPO). Perusahaan menargetkan bisa mengumpulkan Rp 5-10 triliun dari IPO.
PTPN saat ini memiliki lahan sawit seluas 500.000 hektare (ha). Perusahaan juga bakal mengkonversi 200.000 hektare lahan karet menjadi kelapa sawit. Lahan tersebut kemudian bakal dikonsolidasikan ke PalmCo. Proses konsolidasi diproyeksikan rampung pada Oktober tahun ini.
"Sehingga, proses persiapan IPO bisa dimulai tahun depan. Mudah-mudahan antara kuartal II-2023 atau kuartal III-2023," jelas Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (24/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ghani mengatakan pihaknya sudah menunjuk Mandiri Sekuritas dan McKinsey sebagai penasihat aksi korporasinya tersebut. Ia menyampaikan dengan melaksanakan IPO, perusahaan diharapkan menjadi lebih leluasa untuk ekspansi.
Ghani menambahkan PTPN III tengah digiring untuk menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia dengan memproduksi sebanyak 1,8 juta ton per tahun. Langkah yang dilakukan yaitu dengan melakukan konversi lahan karet untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri.
"Kita sudah masuk Proyek Strategis Nasional target yang dicapai PTPN 1,8 juta ton olein per tahun pada 2026. Isu minyak goreng kita sudah tau kita sulit. Kebutuhan 5,7 juta ton. Kalau kami bisa capai 1,8 juta ton bisa sepertiga kebutuhan nasional," terang Ghani.
Menurutnya, jika perseroan mampu mencapai target tersebut maka 80% kebutuhan minyak goreng masyarakat menengah ke bawah dapat terpenuhi.
(akn/ega)