Manajemen Telkom & Pemerintah Berdebat Sengit Soal Bonus
Jumat, 30 Jun 2006 18:09 WIB
Jakarta - Pemerintah selaku penguasa saham PT Telkom Tbk terlibat perdebatan yang cukup sengit dengan manajemen Telkom soal pembagian bonus. Pemerintah menilai manajemen Telkom minta bonus terlalu besar.Sementara manajemen Telkom justru menilai bonus yang dimintanya sudah wajar dengan beberapa pertimbangan. Apa hasilnya?Perdebatan sengit tersebut berlangsung dalam RUPS Telkom yang berlangsung di kantor pusatnya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (30/6/2006).Pembahasan dividen dan bonus direksi serta komisaris Telkom menjadi agenda yang paling alot. Awalnya, direksi mengajukan dividen sebesar Rp 4,396 triliun dan tantiem atau bonus untuk direksi dan komisaris sebesar Rp 21,6 miliar. Namun pemerintah yang diwakili Deputi Menneg BUMN bidang pertambangan, industri strategis dan telekomunikasi Roes Aryawijaya keberatan dengan jumlah yang diajukan oleh direksi dan komisaris. "Kami tidak sependapat dengan tantiem. Sebaiknya tantiem dipotong dan naik ke dividen, karena pemerintah perlu uang untuk pembangunan," ujar Roes dengan ketus.Roes meminta bonus sebesar Rp 21,6 miliar dipangkas menjadi Rp 15 miliar dan sisanya masuk ke dividen. Namun direksi dan komisaris bersikukuh bahwa jumlah tersebut pantas diberikan kepada direksi dan komisaris dengan beberapa alasan.Direksi dan komisaris lantas memberi perbandingan persentase bonus di Telkom untuk tahun buku 2005 yang dianggap jauh lebih kecil dibandingkan BUMN lain yang setara ataupun sejenis. "Kalau di-benchmark dengan perusahaan setara, besarannya relatif lebih kecil dan jauh lebih kecil dibandingkan dengan industri yang sama," kata Dirut Telkom Arwin Rasyid.Manajemen juga beralasan, tugas yang diemban mereka cukup berat untuk menaikkan kapitalisasi pasar dari tahun 2005 sampai 2010 sebesar tiga kali lipat dari Rp 100 triliun menjadi Rp 300 triliun. Selain itu, jumlah direksi Telkom pada tahun 2005 bertambah dari 5 orang menjadi 7 orang. Namun Roes tak kalah sengit. Ia beralasan bonus sebesar Rp 21,6 miliar itu meningkat sebesar 75 persen dibandingkan bonus tahun sebelumnya. Setelah tawar menawar, pemerintah akhirnya bersedia menaikkan bonus manajemen dari Rp 15 miliar menjadi Rp 17 miliar. Sementara manajemen Telkom menurunkan 'penawaran' menjadi Rp 18 miliar. Namun Roes akhirnya melunak setelah manajemen Telkom menghiba. "Kasihanlah sama orang-orang yang kerja buat Bapak-bapak, Ibu-ibu siang dan malam," kata Komut Telkom Tanri Abeng. Dalam RUPS Telkom diputuskan untuk membagikan dividen Rp 4,4 triliun atau sekitar 55 persen dari laba bersih tahun 2005 yang sebesar Rp 7,993 triliun. Dividen ini akan dibagikan kepada pemegang saham Telkom yang terdaftar pada 26 Juli 2006 dan akan dibayarkan tanggal 19 Agustus.
(qom/)