Dorong Transformasi Bisnis, Saham Bank Mandiri Cetak Rekor Tertinggi

ADVERTISEMENT

Dorong Transformasi Bisnis, Saham Bank Mandiri Cetak Rekor Tertinggi

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Kamis, 13 Okt 2022 23:34 WIB
Gedung Bank Mandiri
Foto: Bank Mandiri
Jakarta -

Bank Mandiri mencatat kinerja positif selama 3 tahun terakhir. Saham emiten bersandi BMRI ini pun ikut terkerek naik.

Harga saham Bank Mandiri berhasil menorehkan penguatan harga mencapai level tertinggi menjadi Rp 9.600 pada perdagangan saham Bursa Efek Indonesia pukul 11.00 WIB, Kamis (13/10). Posisi tersebut naik dari harga saham penutupan hari sebelumnya sebesar Rp 9.425 per lembar saham.

Padahal pada 15 Mei 2020 tercatat saham BMRI sempat berada di level terendahnya, yakni Rp 3.760 per lembar.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan capaian kinerja ini berkat percepatan transformasi bisnis yang dilakukan perseroan secara konsisten dan menyeluruh. Menurut Darmawan, pihaknya akan terus berupaya mendorong sumber daya manusia berdaya saing tinggi, serta mampu mengedepankan peran teknologi dan inovasi sebagai pilar aktivitas bisnis.

"Kami berterima kasih kepada Menteri BUMN Bapak Erick Thohir yang selalu mendukung upaya Bank Mandiri untuk melakukan transformasi bisnis menjadi lebih tajam dan produktif," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Kamis (13/10/2022).

Lebih lanjut dia menjelaskan sampai dengan akhir Agustus 2022 Bank Mandiri secara bank only telah berhasil membukukan kredit sebesar Rp 887,33 triliun. Angka ini tumbuh 9,89% secara year on year (YoY), seiring dengan iklim ekonomi yang positif.

Sebagai salah satu bank yang fokus pada pengembangan bisnis ke segmen wholesale, laju kredit Bank Mandiri juga diikuti oleh perbaikan kinerja dari sisi wholesale banking. Dikatakan Darmawan, kredit wholesale banking Bank Mandiri juga berhasil mencatatkan pertumbuhan hingga 8,36% YoY di akhir Agustus 2022.

"Kami memandang tren pertumbuhan ini sebagai sinyal positif bahwa permintaan masih ada dan diharapkan akan terus meningkat. Namun, kami akan tetap waspada dalam mengeksekusi rencana bisnis ke depan," jelasnya.

Darmawan menyebut pertumbuhan kredit tersebut juga selaras dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). Diketahui, per Agustus 2022 DPK Bank Mandiri mencapai 11,10% YoY menjadi Rp 1.036,65 triliun secara bank only. Adapun angka ini turut didorong oleh peningkatan dana murah secara bank only yang mencapai Rp 780,5 triliun, atau tumbuh sebesar 14,81% YoY dengan komposisi dana murah mencapai 75,29%.

"Pertumbuhan dana murah Bank Mandiri juga tak lepas dari hadirnya dua layanan digital Bank Mandiri, yaitu super app Livin' by Mandiri yang menghadirkan solusi berbagai transaksi dan gaya hidup nasabah serta super platform Kopra by Mandiri yang menyediakan solusi ekosistem bisnis nasabah dari hulu ke hilir," jelasnya.

Klik halaman selanjutnya >>

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT