PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli menyatakan komitmen yang kuat dari Grup Djarum. Pihak Blibli memastikan Grup Djarum tidak akan hengkang sebagai pengendali utama, setelah penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Corporate Secretary dan Investor Relations Blibli Erick Alamsjah Winarta mengatakan sejak awal berdirinya Blibli pada 2011 selalu mendapat dukungan besar dari sponsor dalam hal ini Grup Djarum.
"Mereka (Grup Djarum) selalu mempunyai komitmen yang tinggi dan jangka panjang terhadap semua bisnis mereka di Indonesia termasuk di Blibli ini. Ke depan komitmen dari sponsor kami ini akan tetap ada terus," kata Erick dalam konferensi pers di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2022).
Hal itu juga bisa dilihat dari struktur IPO Blibli, di mana saham yang diterbitkan untuk publik merupakan saham baru. Hanya saja memang setelah ini kemungkinan kepemilikan Grup Djarum terhadap saham Blibli akan berkurang.
"Jadi mereka akan tetap terus mendukung kita ke depannya dan tidak ada sama sekali yang akan exit di IPO ini karena investornya kan saat ini cuma Djarum. Nanti setelah IPO mungkin mereka turun sedikit kepemilikannya dan mungkin 10-15% nanti akan dimiliki oleh publik," jelasnya.
Erick melihat Grup Djarum memiliki rekam jejak yang baik di bursa saham. Di mana saat ini ada 2 perusahaan terafiliasi Grup Djarum yang telah listing di Bursa Efek Indonesia yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Terhadap Blibli sendiri, Grup Djarum melalui PT Global Investama Andalan menggenggam setidaknya saham mayoritas sebesar 98,46%.
Rentang harga penawaran saham Blibli Rp 410 - Rp 460 setiap sahamnya. Perusahaan yang akan menggunakan kode saham BELI itu menawarkan sebanyak-banyaknya 17.771.205.900 saham dengan target dana yang dihimpun Rp 8,17 triliun.