Perusahaan Sawit Milik Bos Maktour IPO, Incar Dana Rp 375 Miliar

Perusahaan Sawit Milik Bos Maktour IPO, Incar Dana Rp 375 Miliar

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 21 Okt 2022 11:18 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% ke level 4.891. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham siang ini.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR), perusahaan agro di bawah Maktour Group segera melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO). Aksi korporasi ini dilakukan untuk memperkuat tata kelola yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

MKTR melepas 2,5 miliar lembar saham atau setara 20,83% dari modal ditempatkan dan disetor ke publik. Harga pelaksanaan yang ditawarkan antara Rp 100 per saham hingga Rp 150 per saham.

Jumlah seluruh nilai IPO ini adalah sebanyak- banyaknya Rp 375 miliar. Sebesar 95,01% dana hasil IPO akan dibagikan ke anak-anak usaha MKTR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama MKTR, Harry M. Nadir mengatakan, perseroan diarahkan untuk menghasilkan komoditas agrobisnis terbaik, serta memberi nilai tambah dalam menjaga lingkungan.

"Visi ini ingin kami raih di antaranya melalui sejumlah langkah seperti mengembangkan bisnis perkebunan yang efisien, memanfaatkan teknologi ramah lingkungan dengan mengolah limbah menjadi produk yang memiliki nilai tambah, memperkuat kemitraan sumber daya manusia dan potensi lokal, dan pada akhirnya meningkatkan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," kata Harry dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (21/10/2022).

ADVERTISEMENT

Perusahaan perkebunan kelapa sawit ini terus memaksimalkan lahan melalui pemilihan bibit unggulan terbaik. Targetnya mendapatkan hasil panen yang maksimum

"Dalam waktu dekat, melalui anak Perseroan, kami akan menyediakan bibit unggulan yang tersedia bagi para petani sawit lokal di wilayah operasi kami. Diutamakan yang menjadi mitra Perseroan sebagai salah satu upaya membangun dan memperkuat kemitraan," ujar Harry.

Terbinanya hubungan baik dengan petani sawit sekitar lokasi perkebunan jadi bagian dari penerapan prinsip tata kelola perseroan. Partisipasi masyarakat sekitar bukan hanya terjadi di lahan perkebunan namun juga untuk distribusi hasil perkebunan.

Harry menjelaskan, MKTR memberdayakan masyarakat bekerjasama dengan mitra-mitra lokal sekitar perkebunan di Kalimantan Tengah untuk pengangkutan sawit dari perkebunan ke pabrik.

"Meskipun MKTR memiliki entitas bisnis bidang transportasi dan logistik namun kami tetap memberdayakan warga sekitar yang memiliki armada truk untuk mengangkut hasil perkebunan," jelasnya.

Hasil garapan petani lokal juga pada akhirnya memenuhi utilisasi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik MKTR. Sebab, hasil dari perkebunan milik Perseroan hanya memenuhi sebesar 55% dari kapasitas produksi pabrik yang ada, sisanya dapat terpenuhi petani sawit binaan dan yang bermitra dengan perusahaan.

Sekitar 6.67% kepada PT Menthobi Hijau Lestari, yang dananya dipakai membangun fasilitas pengolahan limbah menjadi pupuk, perawatan sarana pengolahan limbah sawit, dan pembelian aset pendukung. Lalu, sebesar 1,67% akan dialokasikan kepada PT Menthobi Agro Raya yang akan digunakan dalam pembelian bibit kelapa sawit dan perawatan sarana serta prasarana.

Sebesar 1,67% lainnya akan digunakan untuk PT Menthobi Transtitian Raya dan dipakai untuk pembelian sarana transportasi dan alat berat, serta perawatan sarana operasional terkait kegiatan usaha.

MKTR juga mengalokasikan 85% dana kepada PT Menthobi Makmur Lestari untuk pembangunan pengelolaan air, penanaman tanaman baru, penyempurnaan PKS, pembelian tandan buah segar, pupuk, dan pelunasan dipercepat utang kepada Bank Syariah Indonesia (BRIS) sebesar Rp 35 miliar.

(das/das)

Hide Ads