GoTo dikabarkan sedang merayu Alibaba Group Holding Ltd dan SoftBank Group Corp untuk tidak buru-buru menjual kepemilikan sahamnya setelah lock-up periode berakhir bulan depan. Dua investor awal GoTo itu menguasai saham sekitar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun.
Langkah ini dilakukan dalam upaya mencegah harga saham GoTo jatuh pada 30 November mendatang. Berdasarkan sumber yang dikutip Bloomberg, banyak investor lain yang berniat melepas saham GoTo di tanggal yang sama.
GoTo juga dikabarkan sudah melakukan pertemuan dengan para investor yang selama ini sudah berkomitmen mengoleksi sahamnya. Saham GoTo pagi ini sempat menghijau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (21/10/2022), emiten decadorn dengan valuasi US$ 16 miliar itu berharap para pemegang saham utamanya tidak buru-buru melepas saham karena diprediksi bisa membuat harga sahamnya jeblok.
Para pemegang sahamnya sejak IPO di Maret sepakat menahan penjualan saham GoTo selama delapan bulan.
Akhir November nanti, sekitar 1 triliun lembar saham GoTo, atau setara 90% dari total sahamnya, sudah bisa dijual oleh para investor tersebut. Saat ini Alibaba pegang 8,8% saham GoTo, sementara Softbank sebanyak 8,7%.
GoTo dibantu Citigroup Inc dan Goldman Sachs Group Inc bersama beberapa penasihat keuangan lokal dalam bergerilya kepada para investor ini.
Perwakilan dari GoTo, Citigroup, Goldman Sachs dan SoftBank sementara belum memberikan komentar.
Lihat juga video 'Dua Wanita Tangguh Perwakilan Mitra GoTo di Panggung Dunia':