Emiten Fesyen Muslim Aa Gym Incar Rp 221 M dari IPO, Duitnya buat Apa?

Emiten Fesyen Muslim Aa Gym Incar Rp 221 M dari IPO, Duitnya buat Apa?

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 24 Okt 2022 10:36 WIB
Di kala sejumlah perusahaan fesyen di Indonesia terseok-seok karena pandemi COVID-19, Elzatta mampu bertahan. Bahkan perusahaan fesyen muslim ini siap mendunia.
Elzatta/Foto: Wisma Putra
Jakarta -

PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) atau induk merek busana muslim Elzatta dan Dauky akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2022 dengan mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). ZATA baru mengangkat pendakwah KH. Abdullah Gymnastiar atau yang Aa Gym sebagai Komisaris Independen.

Target dana yang dihimpun dari pasar modal sebanyak-banyaknya Rp 170 miliar sampai Rp 221 miliar. Rentang harga penawaran saham ZATA Rp 100 sampai Rp 130 per sahamnya. Perusahaan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,7 miliar saham atau 20,01% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh ZATA usai IPO.

Manajemen perusahaan dalam prospektus mengatakan dana hasil IPO akan digunakan sekitar 5% untuk melakukan pembayaran seluruh kewajiban keuangan perseroan terkait fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman Tetap Reguler (KMK-PTR) Revolving dengan PT Bank Raya Indonesia Tbk. Pinjaman yang akan dilunasi sebesar Rp 9,8 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu sekitar 7% akan digunakan untuk membayar seluruh kewajiban keuangan perseroan terkait fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman Tetap Angsuran (KMK-PTA) Non-Revolving dengan Bank Raya. Jumlah pinjaman yang akan dilunasi Rp 12,42 miliar.

Lalu sekitar 17% akan dilakukan penyetoran modal kepada PT Bersama Dauky Mulya (PT BDM) yang akan digunakan sekitar 6% untuk penyewaan toko baru untuk menunjang kegiatan penjualan PT BDM, sekitar 4% untuk renovasi 7 toko baru yang disewa, sekitar 7% untuk modal kerja yang tidak terbatas untuk pembelian bahan baku dan bahan pendukung, serta untuk membiayai kegiatan operasional PT BDM.

ADVERTISEMENT

Sisanya sekitar 71% akan dilakukan penyetoran modal kepada PT Bersama Zatta Mulya (PT BZM) yang akan digunakan sekitar 23% untuk penyewaan toko baru untuk menunjang kegiatan penjualan PT BZM, sekitar 14% untuk renovasi 26 toko baru yang disewa, dan sisanya untuk modal kerja namun tidak terbatas untuk pembelian bahan baku dan bahan pendukung, serta untuk membiayai kegiatan operasional PT BZM.

"Dalam hal jumlah hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini tidak mencukupi untuk memenuhi rencana tersebut di atas, maka perseroan akan menggunakan kas internal perseroan dan/atau menggunakan pendanaan eksternal yang diperoleh dari bank dan/atau lembaga keuangan dan/atau sumber lainnya," tuturnya.

Kinerja perseroan hingga 30 Juni 2022 membukukan penjualan sebesar Rp 143,2 miliar. Penjualan ini naik 23,34% dari Rp 115,14 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Beban pokok ZATA juga naik menjadi Rp 86,4 miliar, atau sebesar 37,2% dari Rp 63 miliar secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Laba bruto ZATA tercatat masih mencatat kenaikan 6,9% dari Rp 53,1 miliar di semester I-2021, menjadi Rp 56,7 miliar di semester I-2022. Laba bersih ZATA juga tercatat melonjak tinggi 406,18% yakni menjadi Rp 7,6 miliar di 30 Juni 2022, dari Rp 1,5 miliar di 30 Juni 2021.

Lihat juga video 'Wamendag Jerry Berharap UMKM Bisa Ikuti Jejak SKB Food untuk IPO':

[Gambas:Video 20detik]



(aid/ara)

Hide Ads