Sebanyak enam perusahaan bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) besok pagi, Selasa (8/11). Salah satunya adalah startup Blibli atau PT Global Digital Niaga Tbk.
Melansir dari keterangan tertulis keterbukaan informasi BEI, Senin (7/11/2022), acara seremonial pencatatan perdana saham dilakukan pada Selasa, 8 November 2022. Adapun keenam perusahaan itu adalah:
Pada esok hari tepatnya Selasa (8/11), akan diselenggarakan acara Seremoni Pencatatan Perdana Saham:
- PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (Kode saham: PRAY)
- PT Jayamas Medica Industri Tbk (Kode saham: OMED)
- PT Global Digital Niaga Tbk (Kode saham: BELI)
- PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (Kode saham: BSBK)
- PT Citra Borneo Utama Tbk (Kode saham: CBUT)
- PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (Kode saham: MKTR)
Keenamnya akan mencatatkan diri sebagai perusahaan tercatat ke-45, 46, 47, 48, 49 dan 50 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2022.
Dari catatan detikcom, Blibli direncanakan melakukan penawaran saham perdana di BEI pada 7 November 2022. Ada sekitar Rp 8,17 triliun dana segar yang diincar Blibli.
Sebelum Blibli, setidaknya sudah ada dua startup besar yang berlabel unicorn lebih dulu melantai di bursa efek. Posisinya pun sama, kedua perusahaan juga sedang mengalami kerugian saat melakukan IPO.
Yang paling pertama adalah Bukalapak, pada Agustus 2021 perusahaan melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia. Namun, dalam prospektus yang dikeluarkan sebelum IPO, tercatat perusahaan masih mencatat kerugian Rp 1,3 triliun di tahun 2020. Angka ini lebih rendah dibandingkan kerugian pada 2019 yang mencapai Rp 2,8 triliun dan 2018 rugi Rp 2,2 triliun.
Kemudian, GoTo menyusul Bukalapak melantai di bursa pada April 2022. Saat melakukan IPO, entitas gabungan Gojek dan Tokopedia itu masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 11,58 triliun per September 2021.
(eds/eds)