PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli hari ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Blibli selama penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) berhasil mencatatkan harga perdana mendekati batas atas rentang harga penawaran pada Rp 450 per saham.
CEO dan Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto menjelaskan jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Blibli berhasil dimaksimalkan sepenuhnya hingga mencapai batas atas sebanyak 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Saham Perdana, sehingga dapat menggalang dana IPO gross Rp 8 triliun.
Dia menjelaskan IPO ini mendapatkan dukungan dan minat yang kuat dari berbagai investor domestik dan internasional, yang terdiri dari sovereign wealth funds, long-only funds, multi-strategy funds, private wealth management, dan lainnya.
"Antusiasme investor berhasil mencatatkan tingkat kelebihan permintaan (oversubscription) yang mencapai 4,4 kali lipat pada penjatahan terpusat (pooling portion), sehingga menyebabkan peningkatan jumlah alokasi penjatahan terpusat dari 2,5% menjadi 5% dari keseluruhan jumlah penawaran," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (8/11/2022).
Kusumo menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh investor yang telah berpartisipasi, baik dari kalangan institusi maupun ritel (individu) atas kepercayaannya berinvestasi di Blibli. Dia mengungkapkan ini merupakan awal dari tonggak sejarah baru dalam perjalanan Blibli.
Dengan resmi melantai di BEI, Blibli semakin dekat menuju visi menjadi platform omnichannel perdagangan dan gaya hidup terdepan dan terpercaya bagi seluruh pelanggan, baik individu maupun institusi.
"Kami juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung kami sejak hari pertama proses IPO, mulai dari para penjamin pelaksana dan penjamin emisi efek, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, regulator, serta karyawan kami," ujar dia.
Dengan total kapitalisasi pasar sebesar Rp 53,3 triliun, Blibli merupakan satu-satunya internet-unicorn di Kawasan Asia Pasifik yang melantai di pasar modal sejak Mei 20222 dan merupakan internet-unicorn terbesar kedua di Asia Pasifik yang melakukan IPO sepanjang 2022.
Ini juga merupakan IPO terbesar kedua sepanjang 2022 dan IPO terbesar kelima sepanjang sejarah di Indonesia. Perseroan berhasil menyelesaikan IPO di tengah kondisi pasar saham yang bergejolak dan aksi jual yang luas di sektor teknologi.
Komisaris Utama Blibli, Martin Basuki Hartono mengatakan aksi korporasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Blibli untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian digital Indonesia. "Dengan diperdagangkannya saham BELI di BEI, kami berharap akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap sektor teknologi di Indonesia, serta membawa efek positif terhadap perekonomian digital di dalam negeri," jelas Martin.
Dana bersih himpunan IPO yang diperoleh akan digunakan untuk pelunasan utang serta untuk modal kerja. Dalam IPO Blibli, Credit Suisse (Singapore) Limited dan Morgan Stanley Asia (Singapore) Pte bertindak sebagai Joint Global Coordinators (JGC), sedangkan PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters/JLU). PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia, dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia bersama dengan sindikasi lainnnya bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek.
(kil/ara)