Merger Dengan Nusantara Infrastructure
Bosowa Backdoor Listing di BEJ
Jumat, 21 Jul 2006 12:43 WIB
Jakarta - Grup Bosowa yang dikendalikan Aksa Mahmud, ipar dari Wapres Jusuf Kalla, melakukan backdoor listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ).Hal itu terjadi setelah perusahaan miliknya PT Bosowa Marga Nusantara, yang ada dibawah payung PT Nusantara Konstruksi Indonesia melakukan merger dengan PT Nusantara Infrastructure Tbk (NI) yang dulunya bernama PT Metamedia Technologies Tbk (META). PT Nusantara Infrastructure Tbk akan efektif melakukan merger dengan PT Nusantara Konstruksi Indonesia yang merupakan induk usaha dari PT Bosowa Marga Nusantara dan PT Bintaro Serpong Damai (BSD) pada September mendatang. Pemilik Bosowa, Aksa Mahmud, menikah dengan Ramlah, adik perempuan Jusuf Kalla. Bosowa adalah perusahaan infrastruktur yang antara lain mengelola tol pelabuhan Makassar-Tallo. "Merger ini memberikan peluang kepada NI untuk berperan dalam project infrastructure yang direncanakan pemerintah," demikian tertulis dalam prospektus merger PT Nusantara Infrastructure Tbk yang disampaikan ke Bursa Efek Jakarta, Jumat (21/7/2006).Merger juga dilakukan untuk meningkatkan kinerja perseroan NI. Sejak tahun 2003 kinerja keuangan NI tidak menunjukkan peningkatan pendapatan dan laba yang memadai sebagai perusahaan terbuka.Akibatnya NI tidak dapat melunasi pembelian surat utang yang dibelinya dari town hall limited. Dengan kondisi seperti itu menyulitkan NI untuk bersaing dengan kompetitor dalam mempertahankan kelangsungan usaha. Dengan masuknya Bosowa maka kinerja NI diharapkan membaik.Rencana merger ini akan dimintakan persetujuannya dalam RUPSLB PT Nusantara Infrastructure Tbk. Jika disetujui, akta penggabungan usaha akan ditandatangani kedua belah pihak di hari yang sama. Perusahaan hasil penggabungan akan dicatatkan di BEJ tanggal 26 September 2006. PT Nusantara Konstruksi Indonesia sebagai perusahaan yang menggabungkan diri akan bubar tanpa proses likuidasi terlebih dahulu. Perusahaan hasil penggabungan akan menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, pembangunan dan jasa yang berhubungan dengan bidang usaha infrastruktur.Terkait penggabungan usaha juga akan dilakukan konversi saham. Setiap 1 lembar saham Nusantara Konstruksi Indonesia setara dengan 10.909,393 lembar saham perusahaan baru, sedangkan 1 saham perseroan memiliki nilai yang sama di perusahaan hasil merger.PT Nusantara Infrastructure dimiliki sahamnya oleh PT Galang Nusantara sebanyak 65,6 persen, Lim Chai Chu 7,2 persen, Goh Howa Ming 7,2 persen dan sisanya 20 persen dimiliki publik. Sampai akhir tahun 2005 perseroan masih membukukan rugi bersih Rp 2,34 miliar.Sedangkan komposisi pemegang saham Nusantara Konstruksi Indonesia dimiliki oleh PT Bosowa Trading International 90,03 persen, PT Bosowa Utama 6,42 persen, PT Tuju Wali Amanat 3,5 persen, Aminuddin 0,04 persen dan Syamsul Bahri 0,01 persen. Tahun lalu perseroan mencatat laba bersih 13,535 miliar.
(qom/)