PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) akan melakukan penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue. Rencana itu sudah mengantongi restu pemegang saham di RUPSLB pada 4 November 2022 lalu.
Perusahaan pun menyatakan bahwa sebesar 60% dari dana hasil rights issue akan digunakanntuk dekarbonisasi melalui program ESG (Environmental, Social, and Governance).
Aksi korporasi ini senada dengan pernyataan Menteri BUMN, Erick Thohir, bahwa Kementerian BUMN mendorong BUMN untuk bertransformasi agar dapat menjalankan perannya sebagai value creator dan agent for development, serta memberikan manfaat nyata bagi negara dan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun program ESG yang menjadi fokus SIG meliputi peningkatan fasilitas pemanfaatan bahan bakar alternatif untuk mengurangi bahan bakar konvensional tak terbarukan (batu bara), peningkatan fasilitas pemanfaatan bahan baku alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan baku tambang dan menggantikannya dengan limbah industrial B3 yang dapat didaur ulang atau recycle, serta fasilitas persiapan pengelolaan limbah ramah lingkungan.
"SIG telah menyusun road map dekarbonisasi cakupan 1 yang menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 515 kg CO2/ton semen pada 2030. Untuk mencapai target tersebut, SIG berkomitmen untuk meningkatkan thermal substitution rate (TSR) hingga 20% dan mengurangi clinker factor menjadi 61% pada tahun 2030," kata Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni dalam keterangan resmi, Jumat (18/11/2022).
Sebagai bukti nyata atas komitmen tersebut, hingga September 2022, SIG berhasil menekan emisi karbon sebesar 2,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang dikontribusikan dari penurunan clinker factor sebesar 1%, dan peningkatan TSR sebesar 1.6%. Hal ini sejalan dengan komitmen BUMN dalam mendukung dan menerapkan transisi energi serta menjalankan prinsip keberlangsungan energi untuk masa depan.
(das/das)