Menteri BUMN Erick Thohir memamerkan perbaikan kinerja keuangan Garuda Indonesia di depan Komisi VI DPR. Erick bilang utang Garuda sudah berkurang setengahnya.
Erick memaparkan Garuda berhasil mengurangi utang sebanyak 50%, dari awalnya US$ 10,1 juta cuma sisa US$ 5,1 juta saja. Hal itu terjadi setelah Garuda berhasil melobi para krediturnya lewat prosesi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
"Kami berterima kasih atas dukungannya kepada Garuda. Saat ini update-nya utang turun hampir 50%. Garuda ini sudah menurun jauh dari cengkraman utang," papar Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (5/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kinerja bisnis perusahaan juga makin kinclong, di Juni 2022 maskapai pelat merah itu sudah berhasil menciptakan laba sebesar US$ 3,8 juta. Padahal di Desember 2021 dalam paparan Erick Thohir, Garuda rugi US$ 3,8 juta.
Adapun Erick menjelaskan, suntikan modal negara yang diberikan kepada Garuda Indonesia digunakan untuk melakukan pengadaan armada Garuda.
"PMN yang dilakukan kemarin adalah untuk mempercepat pengadaan pesawat terbang yang dibutuhkan untuk tanggulangi harga tiket yang cukup naik turun. Selain itu juga akses transportasi kita sebagai negara kepulauan memang butuh jumlah pesawat cukup," ungkap Erick.
Baca juga: Tok! PKPU Garuda Berakhir Damai |
Erick bilang setidaknya untuk memenuhi kebutuhan transportasi di Indonesia butuh 750 armada pesawat. Sedangkan saat ini baru 550 armada saja yang ada di Indonesia.
"750 pesawat dibutuhkan di Indonesia. Hari ini baru 550 kurang lebih, jadi artinya ada potensi bagaimana domestik harus diprioritaskan apalagi kita negara kepulauan," ujar Erick.
(hal/dna)