Membuka perdagangan pagi ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah dan melaju di zona negatif.
IHSG turun 60,44 poin (0,94%) ke 6.651 dibanding posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu yang berada di posisi 6.715.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan, ada sejumlah informasi yang turut mempengaruhi laju IHSG sepanjang hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari dalam negeri, Bank Indonesia mencatat Survei Pemantauan Harga pada Desember 2022 diprediksi terjadi inflasi sebesar 0,37% mtm. Sementara itu, Badan Kebijakan Fiskal memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2022 di sekitar 5% YoY, tumbuh melambat bila dibandingkan dengan kuartal III-2022 yang mencapai 5,72% YoY.
Melandainya pertumbuhan ekonomi disebabkan kinerja perekonomian dalam negeri masih terhalang oleh ketidakpastian dan potensi perlambatan ekonomi global.
Dari mancanegara, Presiden World Bank, David Malpass, khawatir akan ketidakmampuan global dalam mengelola utang gagal bayar di negara berpendapatan rendah serta meningkatnya utang di negara kaya. World Bank saat ini mengoperasikan International Development Association (IDA), sebuah platform untuk mengatasi kemiskinan pada 74 negara miskin dengan nilai pinjaman tahun ini mencapai US$62 miliar, tumbuh 35% dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu, Eurostat melaporkan PDB Eropa tumbuh 0,3% QoQ atau 2,3% YoY. Kenaikan tersebut didorong oleh pertumbuhan ekonomi Jerman, investasi modal tetap mendorong kinerja Kawasan, dan kontribusi konsumsi rumah tangga yang baik.
(dna/dna)